Salatiga Carnival Center

Salatiga Carnival Center
Sebuah event akbar tahunan WORLD CULTURE FASHION CARNIVAL..

Profil Saya

Foto saya
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
I was born in Solo, December 25, 1987 from the father of Drs. Luke Suroso and Mrs. Sri Puji Lestari Hantokyudhaningsih. I grew up in a city full of culture that is the city of Solo. as the descendants of the solos even have blood from a stranger. I was born like a tiny man, weighing> 4 kg. the second child of three brothers that I tried to be a pioneer and a child who was always proud of my extended family. trained hard in terms of education and given the religious sciences until thick. I am standing upright in my life the 19th to voice the aspirations of the marginalized of LGBT in the city of Salatiga. as a new city that will be a starting point toward change and transformation that this country is a country truly democratic. soul, body and all of my life will always fight for rights of the marginalized is to get our citizen rights. Ladyboys no rights, no gay rights, no rights of lesbian, but there's only citizen rights regardless of sexual orientation and gender.

11 Oktober 2009

Cicak Salatiga, Demo



SALATIGA, Scientiarum—Beberapa elemen masyarakat dan mahasiswa UKSW yang menamakan diri Cinta Indonesia Cinta Komisi Pemberantasan Korupsi (Cicak KPK) Salatiga, menggelar aksi demo UU Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Senin, 5 Oktober 2009 pukul 10,00-12.00. Massa yang berjumlah sekitar 40 orang ini melakukan orasi menuju kantor DPRD Kota Salatiga yang dimulai dari halaman depan kampus UKSW. Rute yang di lalui yaitu jalan Diponegoro, jalan Jenderal Sudirman, dan masuk di lobi kantor DPRD Kota Salatiga di jalan Sukowati.


SCIENTIARUM/Lidya Annisa W

Menurut keterangan Yakub Adi Kristanto selaku koordinator aksi demo, “Pernyataan sikap ini akan disampaikan lewat media, itu di divisi nasional. Di divisi lokal kita sampaikan kepada ketua DPRD kota Salatiga terkait dengan komitmen DPRD untuk memberantas korupsi dan tidak terlibat dalam kasus-kasus korupsi.”

“Kita sampaikan bahwa dukungan terhadap KPK dan meminta dilakukan yudisial review terhadap UU Pengadilan Tipikor, di tingkat lokal kita meminta DPRD untuk menandatangani pakta integritas.” tambah Yakub.

SCIENTIARUM/Lidya Annisa W

Pakta integritas yang diajukan untuk ditandatangani oleh anggota DPRD Kota Salatiga terpilih tersebut berisi; pertama, tidak akan melakukan praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Kedua, akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila mengetahui ada indikasi KKN selama melaksanakan fungsi, tugas dan wewenang sebagai DPRD Salatiga. Ketiga, akan melaksanakan fungsi, tugas dan wewenang sebagai DPRD Kota Salatiga berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Keempat, melaksanakan sumpah/janji yang pernah diucapkan pada saat pelantikan menjadi anggota DPRD dengan sungguh-sungguh dan berintergritas. Kelima, apabila kami melanggar hal-hal yang telah kami nyatakan dalam pakta integritas ini, kami bersedia dikenakan sanksi moral, sanksi administrasi, serta dituntut ganti rugi dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sesampainya di lobi kantor DPRD Kota Salatiga, massa disambut baik oleh Teddy Sulistyo ketua DPRD kota Salatiga terpilih beserta jajaran. Orasi terus berlanjut hingga penandatanganan pakta integritas oleh ketua DPRD kota Salatiga beserta jajaran.

SCIENTIARUM/Lidya Annisa W

Seusai penandatanganan pakta integritas, massa kembali ke kampus dengan berorasi sepanjang jalan. Aksi ini dikawal oleh Polisi saat massa memasuki jalan Jenderal Sudirman hingga kembali ke kampus UKSW.

Tidak ada komentar: