Salatiga Carnival Center

Salatiga Carnival Center
Sebuah event akbar tahunan WORLD CULTURE FASHION CARNIVAL..

Profil Saya

Foto saya
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
I was born in Solo, December 25, 1987 from the father of Drs. Luke Suroso and Mrs. Sri Puji Lestari Hantokyudhaningsih. I grew up in a city full of culture that is the city of Solo. as the descendants of the solos even have blood from a stranger. I was born like a tiny man, weighing> 4 kg. the second child of three brothers that I tried to be a pioneer and a child who was always proud of my extended family. trained hard in terms of education and given the religious sciences until thick. I am standing upright in my life the 19th to voice the aspirations of the marginalized of LGBT in the city of Salatiga. as a new city that will be a starting point toward change and transformation that this country is a country truly democratic. soul, body and all of my life will always fight for rights of the marginalized is to get our citizen rights. Ladyboys no rights, no gay rights, no rights of lesbian, but there's only citizen rights regardless of sexual orientation and gender.

30 Desember 2009

Pria Gemuk, Mr P Menciut?



Seiring dengan bertambahnya usia, kenaikan bobot tubuh merupakan hal lazim yang dialami pria. Namun, apa benar bentuk penis ikut berubah saat tubuh pria berubah menjadi gemuk?

Seperti dilansir dari Web MD, Minggu (27/12/09), Profesor dari klinik urology Universitas California, San Frascisco, Ira Sharlip, MD memaparkan hubungan antara ukuran penis dan bobot tubuh pria.

“Akumulasi lemak di perut bagian bawah keliataan mengubah ukuran penis. Lemak prepubic dalam jumlah besar membuat penis kelihatan pendek,” kata Ira.

Pernyataan lain seputar korelasi antara penis dan lemak, juga dilontarkan oleh Ronald Tamler.

“Dalam beberapa kasus, semua lemak di perut menguburkan penis,” kata Ronald Tamler, MD, PhD, Pemimpin dari Men's Health Program di Mount Sinai Hospital, New York City, Amerika Serikat.

Lebih lanjut Ronald menambahkan, “Salah satu cara memotivasi pasien overweight saya, ialah dengan mengatakan pada mereka bahwa mereka dapat memperbesar bentuk penis satu inci lebih panjang hanya dengan penurunan berat badan,” paparnya.

Selain penyusutan yang reversibel penis cenderung mengalami pengurangan ukuran. Pengurangan, baik itu dari segi panjang dan ketebalan penis biasanya tidak pesat, namun mungkin terlihat. Ketika pria berusia 30 tahunan, penis-nya berereksi sepanjang 6 inci. Ini bisa turun menjadi 5 sampai 5,5 inci saat ia memasuki usia 60 atau 70 tahun.

Lantas, apa yang menyebabkan ukuran penis jadi menciut?

Para ahli menjabarkan, paling tidak ada 2 mekanisme yang terlibat didalamnya. Mekanisme pertama, adalah endapan lemak (plak) pada arteri kecil di penis yang mengganggu aliran darah ke organ. Proses ini diketahui sebagai aterosklerosis, yang memberikan kontribusi pada penyumbatan di arteri koroner serta penyebab utama serangan jantung.

Sedangkan mekanisme kedua adalah akumulasi bertahap yang melibatkan jaringan parut di dalam selubung fibrosa, yang mengelilingi penis untuk berereksi. Ereksi dapat terjadi ketika ruang tersebut penuh dengan aliran darah. Penyumbatan pada arteri penis menjadikan penis tidak elastis. Hal ini enyebabkan ereksi penis lebih kecil.

Seperti halnya dengan perubahan penis, testikel juga mengalami pria juga mengalami perubahan bentuk. Memasuki usia sekitar 40 tahunan, testikel mulai menciut. Bila pada usia 30 tahunan, testikel pria berdiameter 3 senti. Berbeda dengan saat ia memasuki usia 60 tahun, menjadi hanya 2 sentimeter

24 Desember 2009

Yayasan Gessang Mendapatkan Penghargaan Stand Terbaik

Dalam acara memperingati Hari AIDS Se-Dunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember kemarin, LSM SPEK-HAM Surakarta bekerjasama dengan KPAD Kota Surakarta, mengadakan acara Pameran Program Aksi Stop HIV danAIDS Kota Surakarta, 19 Desember 2009, 19.00WIB, di Pendopo Balaikota. Yayasan Gessang menyabet gelar Juara sebagai Stand Terbaik dalam acara tersebut.

12 Desember 2009

Cuci Mata Yuk di Ramayana!

Salatiga-IMLC—Kawasan Jalan Jenderal Sudirman di Kota Salatiga merupakan pusat bisnis sekaligus pusat kesibukan ekonomi di kota kecil nan sejuk ini. Di ruas jalan yang terbagi dalam dua lajur ini terdapat Pasar Raya Salatiga dan berbagai pusat perbelanjaan modern sekala besar maupun kecil.

Ramayana adalah salah satu pusat perbelanjaan modern di kawasan pusat perekonomian di Jalan Jenderal Sudirman Salatiga. Jamaknya sebuah pusat perbelanjaan modern, Ramayana Salatiga juga menyajikan layanan one stop shopping and entertainment.

Konsep yang lumrah diterapkan di berbagai pusat perbelanjaan modern ini kemudian menumbuhkan magnet atau daya tarik tersendiri. Dan kini, Ramayana Salatiga menjadi salah satu tempat berkumpulnya warga Kota Salatiga dari berbagai latar belakang dengan aktivitas masing-masing di pusat perbelanjaan modern ini.

Tak ketinggalan komunitas laki-laki gay atau man who have sex with man (MSM) di Kota Salatiga, yang menurut publikasi dari majalah internal kampus UKSW Salatiga jumlahnya kini mencapai 400 orang. Ramayana menjadi salah satu pilihan tempat bagi kalangan MSM Salatiga untuk bertemu dengan sesama MSM, berkenalan dengan MSM lain yang belum pernah bertemu sebelumnya, bersosialisasi, berkomunikasi, menambah jejaring pertemanan sesama MSM dan juga untuk mencari pasangan sesuai hasrat homoseksualitasnya.

Adam, salah seorang MSM, ketika ditemui di Ramayana, saat itu dia bersama “pacarnya”, seorang MSM dari Kota Semarang, mengatakan sebagai tempat nongkrong di kawasan kota kecil seperti Salatiga, Ramayana memang cukup nyaman. Selain banyak sarana penunjang untuk nongkrong seperti foodcourt, juga nikmat untuk sekadar cuci mata. (Prasetyo)

Tiga Bulan Sudah Lesbian Solo Berjuang Lepas Marjinalisasi

Selama ini, Solo dikenal di kalangan gay, waria, dan LSL (lelaki berhubungan seks dengan lelaki) lainnya karena aktivitas organisasi yang menaungi mereka cukup sering dipublikasikan media. Padahal, masih ada satu jenis lagi kelompok orientasi seksual tak normal, yang juga terorganisasi di Kota Bengawan. Yaitu, pelaku seks sesama wanita, atau yang lebih dikenal sebagai lesbian.
Sebuah rumah kos di kawasan Gilingan, Banjarsari, Solo, adalah salah satu pusat dari kegiatan organisasi ini. Nampak deretan sepeda motor tertata rapi di halaman kos, beberapa diantaranya adalah milik wanita yang memiliki orientasi seksual tidak normal itu.

Di sana, koran ini ditemui oleh Juwita. Juwita menemui koran ini awal bulan lalu, dalam kapasitasnya sebagai penjangkau lesbian di Solo. Sebab, dia adalah Koordinator Divisi Lesbian Yayasan Gessang (Gerakan Sosial, Advokasi, dan Hak Asasi Manusia untuk Gay Surakarta).

Bersamanya, seorang wanita binaan dia hadirkan untuk wawancara. Sama seperti pada kebanyakan wanita pada umumnya, perilaku komunitas lesbian Solo biasa-biasa saja. Tak ada yang beda dari mereka, baik dari pakaian, dandanan rambut, sampai tutur kata.

Sulit membuka jatidiri sebenarnya sejumlah wanita di kos itu. Dari empat orang lesbian yang tinggal di sana, hanya satu yang berani bertemu koran ini. Juwita pun mewakili mereka berbincang dengan koran ini, agar jatidiri para wanita itu tidak terlalu terbuka terungkap.

"Lesbian itu di setiap daerah ada, tapi keberadaannya sulit untuk diterka. Antara ada dan tiada. Lesbian itu sulit dicari. Tapi, keberadaan mereka memang nyata di sekitar kita. Di Solo saja ada 50 orang," lanjutnya.

Jumlah itu adalah hasil penjaringan, mulai dari Maret-Mei 2009. Mereka berasal dari berbagai bidang profesi, mulai mahasiswa, pekerja swasta, pegawai negeri sipil (PNS), pengangguran, bahkan wartawan. Lesbian termuda di Solo usianya 16 tahun, tertua 37 tahun.

Hasil pendataan ini bagi Juwita sangat mengejutkan. Sebab, didapat hanya dalam jangka waktu tiga bulan. Karena itu, tak menutup kemungkinan jumlah ini akan bertambah dalam kurun waktu tertentu ke depannya. Sebab, komunitas lesbian telah memiliki agenda rutin bertemu setiap minggu.

Rata-rata, setiap pertemuan ada 50-an orang yang datang. Kebanyakan, mereka yang datang adalah anggota tetap. Walaupun, kedatangan mereka juga tidak kontinu, kadang minggu ini datang, kadang minggu depan tidak. Tak sedikit pula dalam setiap pertemuan muncul anggota baru. Itu terus terjadi setiap kali mereka mengelar kegiatan, tiga bulan terakhir.

Lesbian sebenarnya bukan tidak mau menunjukkan jatidirinya kepada orang lain. Tapi, di mata masyarakat, kelompok ini masih dianggap tabu. Akibatnya, lesbian menjadi kaum yang termarjinalkan. Perbedaan perlakuan itu yang membuat mereka terpaksa menyembunyikan identitas diri.

Bukan hanya dari kalangan umum, tetangga, dan teman saja mereka berahasia. Kepada keluarga sendiri pun mereka tidak terbuka. Identitas sebagai lesbian akan dibuka hanya pada orang tertentu, seperti teman dekat. "Dengan pendekatan ini, usaha untuk mengangkat derajat lesbian supaya tidak dipinggirkan lagi mulai kami bangun," beber Juwita.

Pelan tapi pasti upaya tersbeut mulai menunjukan hasil di tiga bulan terakhir ini. Mereka yang masuk sebagai anggota selalu diminta berkegiatan. Mulai dari pemutaran film, membaca buku, diskusi, sampai materi keagamaan. Semua diberikan sebagai bekal hidup mandiri.

Ketakutan untuk terpinggirkan dari kalangan lesbian, jika membuka identitas, memang sangat terasa. Terutama, bagi yang sudah bekerja. Mereka tidak hanya takut dipinggirkan masyarakat, mereka juga takut kehilangan pekerjaan. "Makanya, kalau mereka bisa mandiri, tidak akan ragu lagi untuk membuka identitas diri, sehingga tidak akan termarjinalkan," terang Juwita.

Upaya penyetaraan status itu ditarget Gessang. "Dalam lima tahun ke depan lesbian harus sudah tidak lagi dipinggirkan dengan berbagai upaya kami," tandas Juwita.

Ada dua upaya yang akan mereka lakukan, jangka pendek dan panjang. Jangka pendeknya, Juwita berharap bisa mulai mengakomodasi hak-hak lesbian dengan membentuk lembaga pemberdayaan. Untuk melegalkan keberadaan lesbian di Solo. dia juga akan menunjuk notaris, dengan membuatkan akte pendirian komunitas lesbi, lengkap dengan kantornya.

Sedangkan rencana jangka panjangnya, Juwita berharap bisa membentuk panti jompo dan ruang membaca bagi lesbi. Sebab, kebutuhan hidup bagi mereka tidak hanya untuk sesaat. "Kalau mereka sudah tua, siapa yang akan mengurusnya. Itu sudah kami pikirkan sekarang," bebernya.

Memang benar, secara logika, besar kemungkinan seorang lesbi tidak menikah secara normal sampai akhir hayatnya. Sehingga, tidak akan ada generasi penerus atau keturunan yang akan merawat di hari tua.

Untuk mewujudkan semua impian itu, dia berharap peran serta pemerintah pusat dan daerah. Sebab, di tangan mereka kelangsungan hidup lesbian bisa terus berjalan. Harapan awal yang mereka inginkan sekarang adalah minta dibuatkan peraturan daerah. Agar, kondisi terpinggirkan ini harus segera dihapus. "Apa yang mereka lakukan bukan atas keinginan sendiri. Itu alami, karena tidak ada yang tahu siapa akan menjadi lesbian," bebernya.

Perjuangan Juwita untuk menyamakan keseteraan status lesbian dengan masyarakat pada umumnya tidak hanya dilakukan di Solo. Usaha serupa pernah dilakukan di Medan, Aceh, Bandung, Jakarta, Sukabumi, Jogjakarta, Riau, dan Solo.

Selain Solo, usaha Juwita mendulang sukses di tujuh daerah yang pernah disinggahinya untuk digiatkan. Tapi, butuh waktu dan perjuangan keras untuk bisa mewujudkan. Paling berat, saat dia berupaya menjadi penjangkau di DKI Jakarta. Sebab, pemerintah daerah di sana sangat sensitif terhadap lesbian. Mereka yang ketahuan langsung alami pendiskriminasian.

Maka, sulit menemukan komunitas lesbian di sana. Para wanita itu sengaja mengubah nama asli mereka. Kode rahasia pun disepakati antara mereka, untuk mengelabui orang. Kebanyakan nama samaran itu berasal dari plesetan nama asli orang itu sendiri.

Selain untuk mempermudah menghafal, juga sebagai identitas diri. Kini, sistem penggunaan nama samaran ini wajib dilakukan anggota komunitas lesbian. Juwita juga menggunakan jejaring untuk menjangkau keberadaan mereka. Artinya, masing-masing anggota wajib mengenalkan lesbian lain yang dikenalnya.

Dengan cara ini, mereka bisa masuk sebagai anggota komunitas dengan lebih mudah. "Tapi, sebenarnya secara kodrat seorang lesbian akan tahu dengan sendirinya, apakah perempuan yang ditemui itu lesbian atau tidak. Sebab, lesbian itu memiliki naluri tersendiri," bebernya.

Mulan Jameela Pernah Dikecewakan Rumah Sakit

Kapanlagi.com - Ketidakpuasan atas pelayanan rumah sakit yang dirasakan oleh Prita Mulyasari ternyata juga pernah dialami oleh Mulan Jameela. Tentu saja hal itu membuat Mulan jengkel dan mempunyai pikiran negatif terhadap citra para dokter.

"Saya pernah mengalami ketidakpuasan. Saya pernah sakit panas sepuluh hari enggak turun-turun dan sampai empat kali ambil darah enggak ada hasil dari dokter. Diagnosanya macam-macam dan seperti dipermainkan, itu enggak jelas. Saya merasa dipermainkan, kan saya butuh perawatan dan penanganan dari rumah sakit itu dengan baik. Kadang-kadang aku berfikir kenapa dokter lama sekali menentukan sakitnya. Buat apa dokternya lama-lama kuliah?" kata Mulan saat ditemui di acara DAHSYAT, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (10/12).

[Info untuk Anda: "Semua berita KapanLagi.com bisa dibuka di ponsel. Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile internet browser Anda, masukkan alamat: m.kapanlagi.com"]

Kasus Prita Mulyasari vs RS Omni International makin lama makin memanas. RS Omni melayangkan tuntutan ganti rugi sebesar Rp200 juta lebih atas tuduhan pencemaran nama baik yang telah dilakukan oleh Prita. Menanggapi hal itu, Mulan bersikap abstain alias tak membela keduanya.

"Saya tidak membela kedua-duanya. Setiap konsumen mempunyai hak untuk komplain, kalau kita enggak merasa puas dan merasa sebagai bahan percobaan. Secara peradilan, enggak mungkin langsung didenda. Tapi menurut aku Prita itu harus komplain ke rumah sakit dulu. Kalau aku langsung komplain ke rumah sakitnya kalau merasa dirugikan. Kalau sudah enggak didengar, harus ada suratnya yang formal. Kalau tidak ada respon yang baik baru dengan cara yang lain," paparnya.

Lantas, apakah dirinya merasa kapok dengan pelayanan rumah sakit? "Saya sih gak kapok ke rumah sakit itu, tapi seharusnya lebih profesional lagi lah. Kan pasti setiap rumah sakit punya dokter yang berkualitas dan banyak pengalaman," tegasnya. (kpl/gum/bun)

Wapres: Angka Kemiskinan Terus Menurun

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Boediono mengemukakan angka kemiskinan di Indonesia sejak 1990 terus mengalami penurunan dari 60 menjadi 14,1 persen pada 2009.

"Ini catatan sejarah kita, penduduk miskin turun dengan pesat. Sejak tahun 1990 angka kemiskinan turun, walaupun pada 1998 sempat naik sedikit karena ada krisis ekonomi," katanya pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Jakarta, Sabtu.

Boediono mengatakan sejak 2000 sampai 2009, angka kemiskinan berada di bawah 20 persen. Pada 2009 angka kemiskinan berada sedikit di atas 10 persen. "Dari 2000-2009 angka kemiskinan sudah di bawah 20 persen. Tahun 2009 di atas 10 persen," katanya.

Menurut dia, angka kemiskinan ini masih bisa ditekan karena Indonesia memiliki potensi untuk menanggulangi kemiskinan yaitu struktur perekonomian dan pertumbuhan ekonomi yang baik serta program-program pemerintah untuk kesejahteraan rakyat.

"Saya yakin persentase masih bisa diturunkan jika kita memanfaatkan potensi ini," katanya.

Jika potensi tersebut bisa dijalankan, Boediono yakin persentase angka kemiskinan tahun ini sebesar 14,1 persen bisa ditekan hingga 8-10 persen pada 2014.

Untuk itu, Boediono mengimbau pemerintah daerah selaku pelaksana lapangan untuk benar-benar memperhatikan kesejahteraan rakyat guna mengurangi angka kemiskinan.

"Ujung tombak muaranya di daerah. Itu akhirnya ada di tangan daerah, di tingkat lapangan, sehingga kita bisa mencapai angka-angka yang kita harapkan tadi," kata Wapres.

Boediono: Saya Saksi Hidup, Robert Tantutar Tidak Hadiri Rapat KSSK

Wakil Presiden Boediono memastikan informasi yang menyebutkan Robert Tantular hadir dalam rapat Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) tidak benar. Dia juga menegaskan tidak ada pembicaraan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan mantan pemilik Bank Century tersebut.

Hal tersebut ditegaskan Boediono dalam jumpa perr di kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (12/12/2009).

"Saya saksi hidup di sana. Dan saya sampaikan dengan tegas dan jelas bahwa Robert Tantular tidak ada dalam rapat tersebut," kata Boediono.

Boediono mengaku prihatin dengan beredarnya informasi tersebut. Menurutnya, informasi yang belum dipastikan kebenarannya itu hanya memperkeruh suasana.

Pernyataan Boediono ini menjawab pernyataan anggota Pansus Hak Anket Bank Century, Bambang Soesatyo. Bambang mengatakan, dirinya memiliki transkrip rekaman pembicaraan antara Sri Mulyani dan Robert Tantular dalam sebuah rapat KSSK.

XL Operator Pertama di Asia Rilis BlackBerry Onyx

JAKARTA, KOMPAS.com - Hanya berselang dua minggu setelah BlackBerry Bold 9700 (Onyx) diluncurkan di Indonesia, smartphone terbaru buatan RIM (Research In Motion) Kanada tersebut akhirnya resmi dijual ke pasaran. Bahkan Indonesia menjadi negara pertama di Asia yang memasarkan Onyx.

Adalah PT Excelcomindo Pratama (XL) yang menjadi operator pertama merilis Onyx di Indonesia, Jumat (11/12/2009). Sebanyak 500 unit BlackBerry Onyx pertama rdiserahkan Jumat malam kepada pelanggan baru XL yang telah melakukan pre order sebelumnya.

"Launching BB Bold 9700 (Onyx) ni merupakan yang pertama di Asia," kata Joy Wahjudi, Direktur Commerce XL saat jumpa pers di Jakarta, Jumat sore. Ia mengatakan hal tersebut merupakan bukti bahwa pasar BlackBerry di Indonesia sangat diperhitungkan RIM.

Di mata RIM, lanjut Joy, Indonesia merupakan pasar terpenting karena pertumbuhannya yang sangat pesat. Bayangkan saja, akhir tahun 2008 baru ada sekitar 100.000 pelanggan BlackBerry di Indonesia, namun saat ini sudah mencapai sekitar 700.000 pelanggan BlackBerry XL, Telkomsel, dan Indosat.

"November lalu pelanggan BlackBerry XL mencapai 200.000. Target sampai akhir tahun 250.000 pelanggan," ujar Joy.

Menurutnya layanan BlackBerry di Indonesia punya keunikan dibandingkan negara lain karena lebih banyak segmen konsumer daripada korporat. Bahkan, kata Joy, model bisnis yang dikembangkan di Indonesia telah menjadi referensi RIM untuk merilis layanan dan produknya. Misalnya paket langganan harian, paket unlimited, dan paket prabayar yang saat ini sudah diadopsi negara-negara lain di Asia Tenggara.

Pansus Temukan Rekaman Sri Mulyani dengan Robert Tantular

Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Bank Century menemukan rekaman pembicaraan antara Menkeu Sri Mulyani dengan pemegang saham Bank Century Robert Tantular.

"Kami menemukan fakta ada pembicaraan antara Menkeu Sri Mulyani dengan Robert Tantular dalam rapat Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) tanggal 21 November 2008," kata anggota Pansus Bambang Susatyo dalam rapat Pansus Century di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (11/12/2009).

Bambang menjelaskan isi pembicaraan itu Sri Mulyani menyatakan akan mengadakan rapat tertutup untuk memutus nasib Bank Century.

Berikut petikan isi rekaman pembicaraan yang ditirukan Bambang:

Sri: Robert kita akan rapat tertutup ya Robert.

Robert: Ya sudah OK. Tidak apa-apa rapat tertutup. Yang penting kan ada kesimpulan mengakhiri pasalnya keadaan krisis sekarang.

Rekaman Sri-Miranda

Bambang mengaku kalau dirinya memegang rekaman itu. Bahkan ada juga pembicaraan antara Sri Mulyani dengan Miranda Gultom.

"Sampai sekarang masih ditranskrip. Kalau diperbolehkan akan dibuka dalam rapat Pansus. Rekaman ini bukan rekaman sembunyi-sembunyi," jelasnya.

Hingga kini rekaman itu belum dibuka. Bambang meminta agar Miranda, Robert, dan Sri Mulyani dihadirkan dalam rapat Pansus.

"Miranda sepertinya memegang peranan penting dalam rapat KSSK penentuan bailout Century," imbuhnya.

Facebook Perketat Privasi Pengguna

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring makin banyaknya pengguna yang kini telah menembus angka 350 juta, Facebook mulai fokus untuk memperketat privasi pengguna. Mulai Rabu ((9/12/2009), semua pengguna Facebook akan diminta untuk melakukan setting ulang untuk memastikan konten apa saja yang bisa diakses publik dan yang hanya bisa dilihat jaringan pertemanannya.

"Facebook sedang mengubah cara orang mengendalikan informasi di dunia online dengan mendorong mereka untuk memilah-milah setiap konten yang akan di-share kepada audiens yang berbeda-beda," ujar Elliot Schrage, wakil presiden komunikasi, kebijakan publik, dan marketing Facebook, seperti dilansir Telegraph.

Begitu melakukan login, setiap pengguna Facebook akan diarahkan ke fitur transisi yang akan memandu mereka untuk meninjau pengaturan privasinya dan melakukan setting ulang. Pengguna baru juga akan diarahkan untuk mempelajari aturan main kontrol privasi ini setelah proses registrasi selesai.

Dengan fitur ini, pengguna dapat menentukan siapa yang boleh melihat informasi di halaman proil, komentar, foto, dan video. Apakah akan diperbolehkan untuk dilihat teman saja, temannya teman Anda, atau bebas dilihat siapa saja termasuk yang tidak masuk jaringan pertemanannya. Khusus untuk pengguna yang berusia di bawah 18 tahun, sistem akan mengatur agar semua informasi yang ditampilkan hanya dapat dilihat teman, temannya teman, teman satu sekolah, atau teman satu organisasi saja.

Hal tersebut dilakukan Facebook setelah mendapat masukan dari para pengguna dan para pakar jejaring sosial. Pengaturan privasi yang ketat juga upaya untuk memastikan setiap informasi jatuh ke tangan yang benar sehingga menekan penyalahgunaan Facebook.

11 Desember 2009

Pergoki Pasangan Mesum, Warga Berebut Merekam




SIDOARJO, KOMPAS.com — Pasangan tepergok mesum diarak ramai-ramai mungkin sudah sering terjadi. Namun, jadi momen langka jika ada pasangan muda-mudi direkam ramai-ramai saat tepergok berbuat mesum. Ini terjadi saat sepasang kekasih, RP (20), mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Surabaya, dan MI (18), buruh pabrik, tertangkap basah berbugil ria di kamar rumah Blok AI/13 Perum Magersari Indah, Sidoarjo, Kamis (10/12/2009).

Tanpa diduga, sejumlah warga nekat merekam sejoli ini dengan ponsel masing-masing. Saat itu warga berdatangan setelah mengetahui Karsono (45), pemilik rumah, kaget rumahnya dipakai mesum sekitar pukul 09.00. Pemilik rumah kesal kemudian mengundang warga untuk mendobrak pintu rumah yang terkunci.

Setelah pintu didobrak, warga ramai-ramai ikut masuk kamar rumah Karsono. Beberapa warga berebut merekam pasangan ini saat tertangkap berbugil ria. Beruntung, RP, si perempuan, sudah mengenakan pakaiannya. Namun MI masih dalam keadaan hanya bercelana dalam. “Tadi banyak warga yang merekam pasangan itu,” kata Karsono di rumahnya, Kamis.

Karsono juga mengaku ikut merekam pasangan mesum itu seusai digerebek warga. “Lihat ini yang perempuan berkuas merah. Namun, gambarnya agak kabur karena ponsel saya goyang didorong warga lainnya,“ kata sopir bus AKAS ini.

Selain merekam pasangan ini saat di dalam kamar, warga juga berebut merekam pasangan itu saat diarak sepanjang 400 meter menuju pos satpam Perum Magersari Indah. "Biar kapok," ujar seorang tetangga Karsono.

Kedunya tertangkap basah tengah bugil di kamar rumah milik Karsono (45) pada pukul 09.00. Saat itu Karsono baru tiba dari tempat bekerjanya. Karsono kaget, begitu membuka pintu utama rumah dalam keadaan terkunci. “Saya ketuk, tidak ada jawaban. Saya lalu membuka gorden kamar di samping pintu,“ katanya.

Saat itulah Karsono melihat dua sosok yang tak dikenalinya tengah bergumul di kamarnya. Karsono lalu meminta keduanya menyebut jati dirinya meski si lelaki sudah menyatakan dirinya adalah teman Nanang, anak lelaki Karsono. Namun, Karsono tetap meminta agar keduanya menyebut identitas. “Karena tetap bungkam, saya panggil tetangga,“ ujarnya. Warga setempat lalu berdatangan.

Seizin Karsono, warga ramai-ramai menjebol pintu rumah. Kedua sejoli ini lantas dinterogasi singkat. Namun, keduanya tetap bungkam. Karena kesal, sejoli ini diarak menuju pos satpam perum setempat yang berjarak 400 meter dari lokasi kejadian. RP, warga Perum Puri Indah Suko, diminta mengenakan pakaiannya, tetapi MI, warga Jalan KH Mukmin Sidokare, dibiarkan bercelana dalam sambil menutupi wajahnya dengan jaket.

Massa bertambah banyak saat arak-arakan melewati sejumlah blok perum. Ketika tiba di pos satpam, akses jalan menjadi buntu beberapa saat. “Warga bubar setelah polisi datang menjemput pasangan itu,“ kata M Jaelani, satpam setempat. (st3)

Presentasi Albert di Konferensi Internasional



Albert Kriestian N.A.N.,SE, MM, salah seorang Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) berkesempatan mempresentasikan hasil penelitiannya dalam Konferensi Internasional The 40th anniversary Annual Meeting of the Decision Sciences Institute di New Orleans, Louisiana, Amerika (14-17/11).

Judul penelitian yang dipresentasikan adalah Using The Flexible Model to Explain The Impact of Country of Origin Image on Product Beliefs, Attitudes and Purchase Intention dan masuk dalam track Country of Origin Impact on International Business. Dalam konferensi ini terdapat 34 track lainnya yang dipresentasikan oleh peserta.

Dalam presentasi diungkapkan bahwa Country of Origin Image (COI) merupakan sebuah atribut yang melekat pada produk yang mempengaruhi keputusan pembelian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa COI tidak memiliki efek yang signifikan pada sikap dan niat membeli terhadap IBM (merek komputer Amerika) dan Zyrex (Bahasa Indonesia atau merek komputer lokal).

Presentasi dilakukan Albert bersama Bapak Ahmad Syamil, dosen dari Arkansas State University. Setelah mempresentasikan hasil penelitinannya dalam konferensi yang diikuti perwakilan dari 33 negara tersebut, Albert bersama Bapak Ahmad Syamil berencana untuk melakukan revisi artikel dan mengirimkan ke jurnal internasional.

Sejak tahun 1969, Decision Sciences Institutes (DSI) telah menyelenggarakan sebuah forum diseminasi pengetahuan dan pembaruan ilmu dan praktik pengambilan keputusan dalam organisasi. DSI mendukung pencapaian riset berkualitas tinggi sekaligus sponsor bagi kegiatan konferensi tahunan yang telah memasukan 40 tahun penyelenggaraan. (ak/upk_bphl/ft:dokprib).

Tampil Cantik Yuk....




Banyak treatment yang dilakukan wanita maupun pria di berbagai belahan dunia. Sebagian besar perawatan itu adalah perawatan yang sudah dilakukan secara turun temurun dan sudah menjadi bagian dari tradisi.

Berikut ini beberapa cara perawatan dari berbagai belahan negara yang bisa menjadi pertimbangan Anda dalam merawat tubuh:

Mesir
Dulu Cleopatra gemar menggunakan susu dan madu. Dia juga senang melakukan perawatan dengan bahan mineral seperti garam laut. "Garam laut, memiliki kandungan kalsium dan potasium," kata dr Diana Magdalena Party, ahli kecantikan. Garam laut memiliki khasiat untuk membuat awet muda dan menghilangkan jerawat.

Selain itu, wanita Mesir juga menggunakan lumpur mati untuk merawat kulitnya. "Lumpur mati mengandung potasium, sodium, dan bromine yang berguna untuk mengencangkan kulit," imbuh dr Diana Magdalena Patty.

Yunani
Jeruk adalah buah yang sangat istimewa. Jeruk dijuluki sebagai apel emas karena mengandung kolagen yang sangat bermanfaat untuk membantu menghilangkan kerut di wajah. Jeruk memang memiliki kemampuan untuk mempertahankan elastisitas kulit.

Selain memperlancar peredaran darah, minyak saripati jeruk pun mengenyalkan kulit yang kasar dan memusnahkan bakteri yang berpotensi memunculkan jerawat. Caranya cukup mudah. Bersihkan wajah dengan air hangat yang dicampur dengan essential oil jeruk. Atau masker dengan jus jeruk di dalamnya.

Prancis
Rata-rata wanita di Prancis sangat tergila-gila pada lotion. Mereka menggunakan lotion sangat banyak. Hampir seperti mandi lotion. Mereka yakin bahwa lotion memiliki kandungan yang baik untuk menghaluskan kulit.

Spanyol
Anda ingin memiliki jari yang indah? Anda dapat menggunakan cara seperti wanita Spanyol yang selalu menggunakan olive oil untuk melembutkan jari-jari tangan. Sebelum melakukan manicure dan pedicure, biasanya para perempuan di Spanyol mencelupkan jari-jarinya ke dalam mangkok yang telah berisi olive oil dengan tambahan perasan lemon.

Hal ini sangat berguna untuk mempermudah pengelupasan kutikula dan pembentukan kuku. "Olive oil mengandung vitamin E dan vitamin K yang bagus untuk kelembaban kulit," kata dr Diana Magdalena Patty.

Portugal
Wanita yang ingin memiliki rambut yang indah dapat menggunakan masker alpukat seperti yang digunakan oleh wanita di Portugal. Mereka percaya bahwa buah alpukat yang digunakan sebagai masker dapat membantu mengatasi rambut yang kering dan rusak.

"Alpukat itu memiliki kandungan asam lemak dan memiliki nutrisi yang sangat baik untuk melembabkan rambut," lanjut dr Diana Magdalena Patty.

Caranya cukup mudah. Belah alpukat menjadi dua bagian, kemudian ambil bagian daging buah dan hancurkan. Bubur alpukat tersebut dioleskan ke rambut. Setelah satu jam, bilas rambut yang sudah dimasker dengan sampo.

Rusia
Scrub atau lulur dari kopi mungkin sudah sering dilakukkan oleh setiap orang. Tapi tidak banyak yang tahu bahwa resep ini berasal dari Rusia.

Di negara ini, banyak pria dan wanita yang sering menggosokkan kopi pada tubuhnya saat bersauna. Cara ini ternyata lebih efektif untuk mengangkat sel kulit mati. Dengan menggunakan lulur kopi, tubuh akan terhindar dari bau badan dan kulit akan terlihat lebih bersih.

Inggris
Jika Anda memiliki masalah lingkaran hitam pada mata, ada cara ampuh yang dapat Anda coba, yaitu menggunakan ampas teh, seperti yang dilakukan oleh para wanita di Inggris, mereka memiliki satu kebiasaan unik untuk merawat matanya, yaitu menyimpan teh bekas di lemari es.

Sehingga ketika sewaktu-waktu terjadi iritasi pada mata, mereka dapat mengambil teh tersebut dan meletakannya di atas mata, yang terpejam, selama beberapa menit.

Ampas teh sangat baik untuk menghilangkan kantung mata dan membuat mata terlihat lebih segar.

Brazil
Negara ini sudah terlanjut terkenal dengan perempuannya yang suka mengenakan bikini. Menariknya, tidak semua wanita di sana memiliki rasa percaya diri saat mengenakan bikini. Apalagi wanita yang punya masalah selulit.

Salah satu cara yang dapat dilakukan wanita Brazil untuk menghilangkan selulit adalah dengan menggunakan pasir yang dicampur minyak zaitun.

Jepang
Negara Matahari Terbit ini adalah negara yang perkembangan teknologinya sangat cepat. Namun untuk perawatan tubuh, wanita Jepang lebih cenderung memilih perawatan dengan bahan tradisional. Bahan tersebut terbuat dari kotoran burung bulbul.

"Kotoran burung bulbul memang mengandung enzim guanine yang berkhasiat untuk melembutkan dan menghaluskan wajah," terang dr Diana Magdalena Patty.

Thailand
Para wanita di Thailand senang merawat kecantikan kulitnya dengan madu yang dicampur dengan biji wijen hitam dan putih untuk dijadikan scrub. Wijen berguna untuk mengelupaskan sel-sel kulit mati. Sementara madu berkhasiat untuk melembabkan kulit. Selain itu, wanita di sana juga senang minum madu yang dicampur dengan wijen untuk mencegah rambut beruban.

Itulah rahasia kecantikan para perempuan di beberapa negara. Kalau mereka bisa cantik dengan kekayaan tradisi mereka, kenapa Anda tidak? Baik Pria maupun wanita, yang peduli dengan kesehatan kulitnya, tidak menjadi masalah untuk mencoba melakukan treatment-treatment diatas.

Selamat Mencoba!

09 Desember 2009

Student Plaza Ala UKSW




UKSW bangun Student Plaza untuk memfasilitasi Kelompok Bakat Minat (KBM). Student Plaza tersebut nantinya akan digunakan sebagai tempat latihan atau sebagai tempat melakukan aktifitas KBM yang ada seperti tempat latihan untuk karate, dance, kapoera, drama, dll.

“Student Plaza nantinya bisa menjadi tempat latihan untuk KBM– KBM yang ada di UKSW. Selain itu juga, mahasiswa bisa memakainya untuk aktifitas belajar bersama,” ungkap Sudi Winarno, selaku manajer Biro Managemen Kampus.

“Apalagi disana merupakan kawasan hot spot sehingga mahasiswa pasti betah disana karena bisa memanfaatkan hot spot yang ada. Jadi Student Plaza ini murni dibangun untuk kepentingan mahasiwa,” imbuhnya.

Untuk pembangunannya Student Plaza tersebut telah dimulai sejak 2 November 2009 dan direncakan akan berlangsung selama 2 bulan.

Dalam pembangunannya, beberapa pohon besar yang berada dilokasi tersebut harus ditebang. Menanggapi hal tersebut Sudi Winarno menjelaskan bahwa Ada perhitungan dalam penebangan pohon, apakah pohon tersebut langka atau tidak, dan masih ada pengganti / spesiesnya atau tidak. Jadi pohon – pohon yang ada tidak asal ditebang. Lagipula pohon yang ditebang merupakan pohon yang suka mengeluakan getah, dan bukan merupakan pohon yang langka.

Setelah pembangunan selesai, akan dipikirkan tentang penggantian pohon yang baru selama space / tempat masih memungkinkan. Selain itu, dari pihak panitia juga sudah melakukan konsultasi dengan ahli pohon dalam hal ini Bapak Sunarto yang dulunya merupakan salah satu dosen di Fakultas Biologi, tetapi saat ini beliau sudah pensiun.

“Kami telah melakukan konsultasi tentang mana pohon yang boleh ditebang dan mana yang tidak. Karena sebenarnya panitia sendiri sangat mengupayakan tidak ada penebangan pohon, tetapi karena bangunan membutuhkan space yang lebih luas untuk pembangunan dan pohon yang akan ditebang bukan merupakan pohon langka yang sering mengeluarkan getah, maka diambillah kebijakan untuk menebang beberapa pohon tetapi nantinya akan tetap dipikirkan mengenai landscape yang baik. Seperti pembuatan taman di sekitar kawasan Student Plaza tersebut,” ujarnya.

Pemilihan tempat pembangunan Student Plaza yang terletak persis di depan kantor fakultas Psikologi tersebut sempat mengundang berbagai tanggapan. Salah satunya dari mahasiswa fakultas Psikologi sendiri yang mengkhawatirkan efek dari pembangunan Student Plaza ini nantinya bisa mengganggu jalannya aktifitas bimbingan atau konseling mengingat di dalam kantor fakultas Psikologi terdapat tempat bimbingan atau konseling yang membutuhkan ketenangan untuk kelancaran aktifitas konseling itu sendiri. Ada kekhawatiran nantinya kegiatan yang akan berlangsung di student plaza dapat mengganggu jalannya konseling.

“Saya pribadi mendukung pembangunan student plaza ini karena nantinya juga efek pembangunan ini akan dirasakan oleh mahasiswa, dimana student plaza ini ditujukan untuk mahasiswa. Tapi kemudian bagaimana dengan penggunaan student plaza ini yang kira–kira nantinya mengganggu aktifitas konseling fakultas psikologi ? Apakah ada cara–cara yang bisa menyiasati hal tersebut, mengingat student plaza sangat dekat keberadaannya dengan kawasan konseling.” ujar Great yang merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Psikologi.

***

Menanggapi masalah di atas, Umbu Rauta selaku Wakil Rektor III memberi komentar, “Tidak akan menjadi masalah karena pemakaiannya sendiri akan diatur. KBM – KBM yang ingin memakainya bisa dijadwal pada sore atau malam hari. Untuk pagi dan siang hari tempat itu bisa dimanfaatkan mahasiswa – mahasiswa yang sering nongkrong di sekitar BU. Bisa memanfaatkan hot spot atau pun sekedar duduk sambil berdiskusi dengan mahasiswa lainnya. Jadi semuanya bisa diatur. Lagipula pembangunan Student Plaza ini juga ditujukan untuk kepentingan mahasiswa”.

“Sering kita melihat KBM–KBM yang ada harus berpindah – pindah tempat untuk latihan. Kasihan bila mereka tidak difasilitasi padahal KBM–KBM ini sangat bagus sekali. Dance misalnya yang selalu mengadakan latihan di sebelah BU pada sore atau malam hari. Kemudian karate dan capoera yang berpindah–pindah tempat latihannya. Karate akhir-akhir ini mengadakan latihan di depan gedung A. Kenapa tidak mereka kita fasilitasi. Tidak usah khawatir dengan pemakaiannya nanti bisa mengganggu yang lainnya karena semuanya akan kita atur,” jelasnya lebih lanjut.

Andre Sutantyo selaku Ketua Umum SMU juga memberi pendapat, “Saya sangat apresiasi sekali dengan pembangunan Student Plaza ini karena selama ini KBM – KBM yang ada selalu tidak terfasilitasi. Seperti Dance, Karate, Kapoera, dan yang lainnya. Lagipula selain untuk itu, tempat ini juga bisa dimanfaatkan mahasiswa lainnya yang ingin duduk–duduk disitu. Karena katanya juga hot spotnya akan diperkuat. Bangunannya sendiri terbuka jadi sepertinya asik untuk dijadikan tempat tongkrongan. Respon dari teman – teman KBM juga positif sekali mengenai pembangunan ini.”

“Untuk pemakaiannya sendiri akan diatur. Jadi kami dari SMU akan berkoordinasi dengan menejemen kampus dalam rangka menjadwal KBM – KBM mana yang akan memakai gedung. Dan jadwalnya pada sore hari sekitar jam empatan sehingga tidak akan menganggu perkuliahan. Yang pasti, saya pribadi sangat mendukung pembangunan ini,” tambahnya.

Pertemuan UKSW - AusAid Research



Pada Kamis, (3/12) telah berlangsung pertemuan antara pihak Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dengan AusAid Research di Ruang Bina Karya.

Hadir dalam pertemuan ini mewakili Pimpinan UKSW Pembantu Rektor I Prof. Ir. Danny F. Manongga, M.Sc., Ph.D; Pembantu Rektor III Yafet Yosafat Wilben Rissy, SH., M.SI., LLM; dan Pembantu Rektor V Ferdy Samuel Rondonuwu, S.Pd., M.Sc.,Ph.D.

Dalam pertemuan ini dibicarakan peluang kerjasama dengan AusAid Research untuk lebih memaksimalkan tenaga-tenaga ahli yang dimiliki Indonesia. Hal ini diperlukan, karena selama ini Indonesia masih sangat bergantung pada tenaga-tenaga ahli dari luar. Ke depan akan dilakukan upaya untuk mengidentifikasi tenaga ahli yang ada di Indonesia sesuai dengan bidangnya. (upk_bphl/ft:upk)

Ansambel Vokal FSP Raih Juara Festival Paduan Suara 2009



Ansambel Vokal Fakultas Seni Pertunjukkan Universitas Kristen Satya Wacana (FSP-UKSW) meraih prestasi dalam Festival Paduan Suara 2009 Se-Jawa Bali yang diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Atas Kristen (SMAK) 1 Penabur Cirebon (28/11) yang lalu.

Ansambel vokal FSP berhasil meraih Juara ke-2 mengalahkan Unpad Choir dari Universitas Padjadjaran yang keluar sebagai Juara 3. Sedangkan Juara I diraih Paduan Suara Universitas Tarumanegara dari PSUT Jakarta. Untuk kondukter terbaik diraih Unpad Choir dari Universitas Padjadjaran Bandung.

Bertindak sebagai juri dalam festival ini Catharina W. Leimena dari Jakarta, Tommiyanto Kandisaputra dari Bandung dan Lee Pyl Hwan dari Korea Selatan.

Festival tersebut diikuti 15 kontingen paduan suara dari berbagai daerah di Indonesia seperti Widyatama Choir dari Universitas Widyatama Bandung, Vocalista Paradisso dari UPN ‘Veteran’ Yogyakarta, Brawijaya Economic Choir dari Universitas Brawijaya Malang, Unpad Choir dari Universitas Padjadjaran Bandung, Orange Choir dari Universitas Diponegoro Semarang.

Ansambel vokal dari UKSW menampilkan 2 lagu daerah di Indonesia atau yang dikenal dengan folklore, yaitu medley four folksongs from Kalimantan: Paris Berantai, Indung-indung, Tumpi Wahyu, Cik cik Periok yang diaransemen oleh Agastya Rama Listya dan lagu Nunggang Pit asal Jawa Tengah yang diaransemen oleh Poedji Soesila dalam festival tersebut.

Kelompok ini menampilkan lagu jenis folklore sebagai salah satu upaya untuk mempopulerkan lagu-lagu tradisional di kancah nasional dimana pada festival sejenis, kategori folkore biasanya kurang diminati.
Selain didukung dengan koreografer yang apik, penampilan total ansambel vokal FSP ditunjukkan dengan kostum yang disesuaikan dengan daerah asal lagu yang dimainkan.

Workshop Vokal

Dalam festival tersebut, rombongan FSP UKSW juga berkesempatan memberikan workshop vokal yang difasilitasi oleh GKI Rahmani (28/11). Berkesempatan memberi materi adalah Siswanto Tri Utomo Staf Pengajar FSP UKSW, Eriyani Tenga Lunga dan Elfira Hosain Radia, keduanya adalah mahasiswa FSP UKSW dengan mayor lokal. Selanjutnya ansambel vokal FSP juga berkesempatan memberikan pelayanan pujian di GKJ Rahmani dengan lagu yang dibawakan saat lomba (29/11).

Keikutsertaan Ansambel Vokal FSP UKSW dalam festival tersebut merupakan kali pertama bagi kelompok yang anggotanya mahasiswa FSP UKSW ini. Dengan keberhasilan ini, diharapkan kedepan mahasiswa FSP UKSW semakin terpacu meningkatkan kemampuan olah vokalnya dengan rajin berlatih. (pdh/upk_bphl/ft:dokfsp).

08 Desember 2009

Solo Batik Carnival Wakili Indonesia ke Singapura



SOLO, KOMPAS.com--Peserta Batik Carnival Solo yang sempat mendapat sambutan meriah dari warga kota setempat dan daerah sekitarnya, terpilih sebagai duta seni Indonesia untuk tampil di acara Parade Chingay Singapura, 19-20 Februari 2010.

"Untuk acara Parade Chingay ini selain diikuti oleh tuan rumah Singapura juga dari 50 negara lainnya," kata Konsulat KBRI Singapura Yaya GH Mulyana didampingi Kepala Dinas Seni Budaya dan Pariwisata Kota Surakarta Purnomo Subagyo, di Solo, Rabu.

Dia mengatakan, Indonesia dalam parade ini mendapat jatah terbanyak yaitu mencapai 150 peserta yang kesemuanya akan memakai batik dipadukan dengan seni kontemporer.

Sementara negara lainnya seperti Malaysia, China, Jepang sekitar 20 orang. "Melalui event seperti ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempromosikan pariwisata di Solo dan daerah sekitarnya, karena Singapura merupakan tujuan utama bagi wisatawan dunia," katanya.

Dia mengatakan, wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia ada sekitar enam juta orang dan 1,5 juta di antaranya berasal dari Singapura, sehingga melalui acara ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menarik kunjungan wisata asing khususnya ke Solo dan umumnya ke Indonesia.

"Untuk wisatawan asal Singapura menyenangi sesuatu hal yang klasik, tetapi bisa diolah menjadi modern tanpa meninggalkan yang aslinya, dan batik ini kiranya sangat cocok bagi para wisatawan dari Singapura," katanya.

Sedangkan peserta Batik Carnival Solo sebanyak 150 orang yang akan tampil dalam parade tersebut terdiri atas undangan panitia 100 orang dan sisanya 50 orang diambil dari mahasiswa Indonesia yang di Singapura.

"Kami telah menyiapkan kustumnya dan kini telah selesai dirancang dan para mahasiswa Indonesia yang terpilih nanti tinggal memakainya tidak usah repot-repot," paparnya.

Acara seperti ini di Singapura diselenggarakan setahun sekali yang semula idenya dari menyambut kesenangan sambil berjalan-jalan dengan membunyikan petasan, tetapi dengan perkembangan jaman terus dikembangkan menjadi parade seni seperti sekarang, paparnya.

Kepala Dinas Seni Budaya dan Pariwisata Kota Surakarta Purnomo Subagyo mengatakan, dalam kunjungannya ke Singapura nanti juga akan mengajak para pelaku pariwisata lainnya, sekaligus untuk mempromosikan potensi pariwisata yang ada di Solo Raya.

"Kami telah menyiapkan berbagai macam keperluan untuk promosi termasuk mengenai penjualan paket Kereta Api Uap Sepur Klutuk Jaladara, yang sekarang sedang menjadi andalan di Solo," katanya.

03 Desember 2009

Seminar Ilmiah : HOMOSEKSUAL dan HIV/AIDS

Jambore GWL-INA I 2009



Yayasan Gessang kembali melakukan kegiatan yang spektakuler, Sabtu, 28 November 2009. Kegiatan ini adalah "Jambore GWL-INA I 2009", diadakan di Lawu Resort, Tawangmangu, Kalisoro, Karanganyar, Jawa Tengah. Hampir seluruh peserta dari LSM Komunitas hadir dalam pertemuan ini, yaitu berasal dari : Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Jawa Tengah.



Kegiatan ini diketuai oleh Theodorus Gary Nathanael, yang dalam kesehariannya ia adalah mahasiswa UKSW dan merupakan Petugas Lapangan Yayasan Gessang Wilayah II. Dalam pelaksanaannya, Sdr Theo dibantu oleh Sdr Sri Lestari selaku konselor Yayasan Gessang, dan Sdr Yuwono Deddy Sewoko selaku Manager Kasus Yayasan Gessang. Ketiga orang inilah yang merupakan tonggak pelaksanaan "Jambore GWL-INA I 2009".

Adapun kegiatan "Jambore GWL-INA I 2009" ini diadakan bertujuan untuk menyambut Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember dan pengakraban oleh seluruh LSM Komunitas.

Acara dalam "Jambore GWL-INA I 2009" ini banyak mengadakan kegiatan outbound, dan pada dasarnya, kegiatan ini adalah merupakan kegiatan perkemahan seperti layaknya seorang Pramuka. Banyak sekali perlombaan yang dilakukan untuk mengisi acara ini agar tetap meriah, diantaranya : lomba tarik tambang, jaring laba-laba, bakiak, dan menangkap belut. Dalam seluruh perlombaan ini bertujuan untuk menggalang rasa persatuan dan kesatuan serta kerjasama yang solid diantara para LSM komunitas.

Turunnya hujan menambah semakin semaraknya acara, walaupun dalam setiap perlombaan dan acara yang digelar, disela-sela selalu terguyur hujan lebat, tetapi para peserta masih saja berantusias untuk selalu mengikuti rangkaian acara hingga usai.

Pada malam harinya dilakukan Kegiatan pentas seni oleh masing-masing peserta "Jambore GWL - INA I 2009". Adapun Yayasan Gessang menyajikan tari dan lagu. Tari Gambyong yang dibawakan oleh Gambyong Sister, dan Lagu serta koreografer yang dibawakan oleh Ketua serta Panitia, yaitu Theodorus gary Nathanael dan Yuwono Deddy Sewoko. Rintik hujan yang mengiringi acara ini menambah romantis suasana. LPA Karya Bakti Jakarta mempersembahkan kesenian tari "Seribu Tangan", dan lain sebagainya.

Dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang disajikan oleh masing-masing LSM peserta yang membuat semakin meriahnya acara "Jambore GWL-INA I 2009" ini. Penutupan acara hingga pukul 23.00 WIB, dan kemudian acara bebas, para peserta kembali ke tenda masing-masing. Bahkan ada juga peserta yang tidur check in di vila yang ada disekitar Tawangmangu.

Pada pagi harinya, acara bebas santai, dan para peserta banyak yang mengunjungi tempat-tempat wisata di Tawangmangu, salah satunya yang banyak dikunjungi oleh para peserta dari luar kota, yaitu Air Terjun Grojogan Sewu.

Itulah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para peserta dan panitia Yayasan Gessang, diharapkan dengan adanya kegiatan ini, maka terjalin rasa persaudaraan dan saling memiliki diantara komunitas dan diantara lembaga-lembaga dan stakeholder terkait.

Peringatan Hari AIDS Sedunia



Hari AIDS Sedunia (World AIDS Day) diperingati setiap tanggal 1 Desember sejak tahun 1988. Dengan peringatan Hari AIDS 2009 atau setiap tahunnya, diharapkan kita semua menjadi lebih sadar dan waspada terhadap penyebaran wabah AIDS.

Penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, yang dapat membawa kematian. Penyebaran virus yang mematikan ini perlu kita berantas dengan melakukan berbagai upaya pencegahan agar masa depan anak dunia terutama negeri ini menjadi lebih baik.

Penyebaran virus HIV ini dapat dicegah melalui sistem ABCD:

* Abstinence: tidak melakukan hubungan seks atau berpantang.
* Be faithfull: saling setia dengan pasangan, atau hanya melakukan hubungan seks pada satu lawan jenis saja.
* Condom: gunakan kondom sebagai pengaman jika terpaksa melakukan hubungan dengan bukan pasangannya terutama bagi pelaku seks bebas (free sex).
*

Drug: tidak menggunakan alat suntik bekas orang lain. Hal ini lebih rentan dialami pengguna NARKOBA/NAPZA dan berbagai tindakan medis yang tidak menggunakan prinsip steril dan disposible pada alat-alat injeksi yang digunakan. Serta berbagai penularan lainnya seperti melalui darah yang sudah terkontaminasi virus HIV.



Untuk mengkomunikasikan pencegahan itu, Yayasan Gessang mencoba untuk mengadakan acara "Long March" seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2008, acara "Long March" dilakukan di sepanjang Balaikota Surakarta, sedangkan pada tahun ini "Long March" dilakukan di sepanjang Stadion Manahan.

Yayasan Gessang membagi-bagikan leaflet yang berisikancara pencegahan HIV/ AIDS, agar masyarakat kota Surakarta lebih waspada terhadap penyebarannya. HIV/ AIDS tidak hanya menular melalui komunitas homoseksual saja, bahkan masyarakat pada umumnya juga bisa tertular jika tidak waspada terhadap lingkungan sekitar, dsb.

18 November 2009

Coming Out Pria Homoseksual

Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan kaum homoseksual sudah semakin jelas di Indonesia, meskipun dikalangan masyarakat sendiri masih kontroversial. Homoseksual adalah suatu kecenderungan yang terdapat dalam dari seseorang, dimana dia merasa tertarik secara seksual dengan kaum sejenisnya (pria dengan pria, wanita dengan wanita). Data statistik menunjukkan, 8 - 10 juta populasi pria Indonesia pada suatu waktu terlibat pengalaman homoseksual. Dari jumlah ini, sebagian dalam jumlah bermakna terus melakukannya. Mereka oleh psikiater disebut homoseks laten. Karena kesulitan menekan kecenderungan homoseksual di bawah sadarnya, mereka menderita berbagai bentuk kekurangan dalam hal seksualitas.

Ketika seseorang menunjukkan identitas dirinya, terutama tentang orientasi seksual tentu tidak mudah bagi kaum homoseksual. Masyarakat telah mempunyai stereotype tertentu terhadap mereka, mulai yang dianggap aneh, menjauhi dalam pergaulan, mencemooh, dsb. Kondisi ini, menjadi faktor yang menghambat kaum gay untuk terbuka terhadap orang lain. Proses membuka dire ini biasa disebut dengan istilah "coming out". Menurut penelitian Bohan (1996 dalam Griffith, dkk 2002) Pengungkapan tentang orentasi seksual kaum gay dan lesbian merupakan masalah yang penting karena terkait dengan kekacauan emosional dan ketakutan ditolak oleh orang lain.

Selain itu menurut Garnets & Kimmel (1993 dalam Griffith, dkk 2002) Pengungkapan akan orientasi seksual pada kaum gay atau lesbian terkait dengan psikological well being dan kepuasan hidup. Hal lain yang terkait erat dengan kaum homoseksual adalah perilaku seksual mereka. Perilaku seksual bebas, tampaknya identik dengan kehidupan mereka sehari-hari. Maka tak heran, jika dalam sejarahnya penyakit AIDS pertama kali ditemukan pads komunitas tersebut. Mengingat besarnya resiko yang dihadapi akibat perilaku seksual mereka, maka pengetahuan mengenai HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) sangat dibutuhkan bagi kaum homoseksual.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada gay di Surakarta dapat disimpulkan bahwa :

1. Proses pengungkapan din tentang orientasi seksual yang dimiliki atau biasa disebut dengan coming out" bagi kaum gay bukan merupakan hal yang mudah. Hal ini terkait dengan kondisi, reaksi yang diterima dan manfaat yang didapat. Proses untuk membuka diri/ "coming out" disebabkan oleh adanya stimulus baik stimulus internal maupun stimulus eksternal. Stimulus internal disebabkan oleh dorongan dalam diri individu gay sendiri yang memang memiliki kebutuhan kuat untuk terbuka kepada orang lain mengenai orientasi seksualnya. Sementara stimulus eksternal.
2. Yang mempengaruhi gay untuk "coming out" adalah adanya dukungan dari teman sesama gay. Reaksi yang diterima teman dalam membuka din juga mempengaruhi seorang gay untuk "coming out", selain itu reaksi dari teman-teman yang positif juga mempengaruhi keberaniannya untuk "coming out" pada orangtua dan teman-teman heteroseksual. Manfaat yang dirasakan ketika seorang gay "coming out" adalah perasaan lega, mengungkakan kebenaran mengenai dirinya sehingga ia mampu berkembang sesuai keinginannya.
3. Perilaku seksual pada kaum gay dilakukan karena alasan kebutuhan, ingin merasakan dan sebagai ungkapan cinta. Perilaku seksual dilakukan dengan onani (masturbasi), oral (melalui mulut) dan anal. Ada berbagai tipe pada gay yang terkait dengan cara melakukan hubungan seksual yaitu tipe top down, bottom up, top versatile, bottom versatile. Tempat-tempat untuk melakukan perilaku seksual adalah di tempat kos, dirumah, di hotel, dan paling banyak dilakukan ditempat kos. Frekuensi dalam melakukannya bervariasi. Sementara itu untuk menghindari resiko penyakit AIDS mereka tidak melakukan anal seks.

21 Oktober 2009

Jogja Java Carnival:Terus berupaya menjadi Ikon Kota Yogyakarta




Ribuan masyarakat dari Kota Yogyakarta dan wilayah sekitarnya, Sabtu (17/10) memadati kawasan Malioboro, Titik Nol dan Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta untuk menyaksikan pagelaran akbar Jogja Java Carnival. Masyarakat begitu antusias menyaksikan pawaivsekitar 900 seniman yang mengikuti pawai, arak-arakan, defile dengan berjalan kaki, mobil hias, kereta hias yang bergabung dalam 25 kelompok seni yang berasal tidak hanya Kota Yogyakarta namun juga luar daerah bahkan luar negeri

Dari Kota Yogyakarta, peserta yang mengikuti pawai adalah pasukan peleton inti (tonti) yang berjalan paling awal dengan membawa lebih dari 30 penghargaan yang diperoleh Kota Yogyakarta. Kemudian diikuti prajurit bergada sebagai cucuk lampah (pengawal) Raja dan Permaisuri Kraton Yogyakarta yang menggunakan mobil hias panjang. Rombongan ini menampilkan prosesi jumenengan (penobatan Sri Sultan HB I sebagai raja Mataram) lengkap dengan kelompok penari Lawung.
Kelompok kesenian dari UMY Saraswaty mengikuti Jogja Java Carnival dengan mengusung simbol Gajah

Kelompok kesenian dari UMY Saraswaty mengikuti Jogja Java Carnival dengan mengusung simbol Gajah

Berturut-berturut dibelakangnya kelompok Batik dari Bantul yang memamerkan beberapa motif batik sambil berjalan. Beberapa tarian dari kelompok-kelompok seni yang ada di Kota Yogyakarta turut berpawai seperti tarian bekakak, angguk, badui, dwi muka, dll. Pawai juga dimeriahkan dengan pasukan egrang, wayang panji (ISI), patung (Ullen Sentayu) badut, musik gaul, liong barongsay serta loro blonyo.

Beberapa daerah di luar Kota Yogyakarta yang ikut meramaikan pawai ini antara lain kesenian Riau, Solo Batik Festival, sanggar tari Dulang Mas Bangka, mahasiswa UGM, tari dan musik Iran, serta mahasiswa Korea di Yogyakarta.

Sementara carnival berjalan dari Taman Parkir Abu Bakar Ali menuju Alun-Alun Kraton Yogyakarta, di depan Pagelaran Kraton Yogyakarta didirikan panggung kehormatan bagi tamu undangan seperti walikota sister city Yogyakarta serta tamu asing yang berada di Kota Yogyakarta. Beberapa tari kreasi baru hasil garapan beberapa lulusan ISI dibawah koordinasi penari populer Kota Yogyakarta Didi Nini Thowok ditampilkan untuk menghibur Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Walikota Yogyakarta Herry Zudianto dalam sambutannya mengatakan dalam perjalanan Kota berusia 253 tahun, Kota Yogyakarta telah berubah menjadi kota yang berkembang dengan cita rasa budaya yang menarik perhatian wisatawan untuk datang. Kota Yogyakarta membutuhkan ikon untuk meneguhkan predikat sebagai kota budaya, pariwisata dengan basis budaya.

“Pelaksanaan Jogja Java Carnival kiranya telah menjadi jawabannya,” demikian Herry Zudianto.

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, memasuki usia 253 tahun ini, Kota Yogyakarta berhadapan dengan proses interaksi tradisional, modern, lokal dan internasional. JJC adalah wahana hiburan spektakuler dengan banyak lambang paham multikultural yang akan selalu berkembang sesuai perkembangan jaman.

“Telah terjadi dialog imajiner oleh Kota Yogyakarta yang telah berdiri 253 tahun lalu. JJC menunjukkan perubahan kota yang antik danb anggun menjadi kota yang dinamis dan kreatif,” kata Sri Sultan.

Pada usianya yang ke-253 ini, Kota Yogyakarta telah beralih dari kota agraris menjadi kota semiindustri yang terlihat dari berkembangnya industri kreatif berbarengan dengan perkembangan teknologi informasi di hampir semua lini kehidupan.

Masyarakat Kota Yogyakarta tak beranjak dari tempat mereka menyaksikan carnival walaupun hujan rintik-rintik telah turun. Kegiatan akbar yang hanya berlangsung satu kali dalam setahun ini memang tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Namun begitu, tidak semua warga masyarakat menyaksikan hingga selesai carnival yang digelar Pemkot Yogyakarta. Bersamaan dengan rintik hujan yang datang, mereka pun meninggalkan carnival yang berbiaya hampir Rp2 milyar ini. (The Real Jogja/joe)

Menarik Sejumlah Makna Jogja Java Carnival

KOMPAS.com - Ribuan masyarakat Yogyakarta, Sabtu (17/0) memenuhi ruas Jalan Malioboro, Ahmad Yani, Trikora, dan Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta untuk menyaksikan pawai Jogja Java Carnival. Kegiatan yang diikuti sekitar 1.400 peserta itu dilakukan dalam rangka puncak hari ulang tahun Yogyakarta ke-253.

Pawai dengan tema "Dahulu, sekarang, dan akan datang" ini bergerak dari Taman Parkir Abu Bakar Ali menuju ke Alun-Alun Utara yang berjarak sekitar 1,5 kilometer. Pawai diawali oleh rombongan pelajar berprestasi yang membawa beragam piala dan plakat yang dibawa oleh para pelajar, di antaranya piala sebagai juara umum Pekan Olahraga Provinsi ke X tahun 2009 yang baru saja diraih Yogyakarta, sejumlah penghargaan yang menambah predikat Yogyakarta sebagai kota ramah anak, dan 34 prestasi yang diraih Yogyakarta lainnya dalam berbagai bidang.

Berturut-turut di belakangnya antara lain prajurit bergada yang merupakan replika dari prajurit Keraton Yogyakarta. Mereka berfungsi sebagai cucuk lampah atau pembuka jalan, diikuti kelompok yang menggambarkan prosesi jumenengan dengan menampakkan figur sultan diiringi p rajurit dan abdi dalem bedoyo.

Di belakang mereka menyusul kelompok perias pengantin, aneka tari dari padepokan Bagong Kusudiharjo, angguk dan badui kesenian dari Kabupaten Kulon Progo, perwakilan dari Solo Batik Carnival dengan kostumnya yang memukau penonton, dan mahasiswa internasional dari Universitas Gadjah M ada, serta tarian dari Korea Selatan.

Selain menampilkan mobil hias yang ikut pawai, JJC juga meriahkan tari kreasi baru di bawah koordinasi Didik Nini Thowok. Tarian yang dibawakan oleh 100 penari itu dilakukan depan panggung Kehormatan yang mana Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, Walikota Yogyakarta Herry Zudianto, dan sejumlah tamu dan wisatawan mancanegara .

Dalam sambutanya, Herry Zudianto mengatakan dalam dinamika perjalanan ke-253 Yogyakarta telah berubah menjadi kota yang maju dengan aura budaya. Aura ini menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang ke Yogyakarta. "Terkait dengan itu kita berharap ada suatu ikon yang bisa sebagai predikat sebagai kota pariwisata berbasis budaya. Dan Jogja Java Carnival ini kiranya menjadi jawabannya," ujar Herry.

Sedangkan Sultan Hamengku Buwono X mengatakan memasuki usia ke-253 Yogyakarta telah mengalami interaksi tradisional modern yang lokal dan mondial. Hadirnya JCC sebagai hiburan spektakuler membawa banyak simbol, di antaranya faham multikultural yang selalu berkembang. Ada dialog imajiner kota yang didirikan 2,5 abad yang lalu oleh para pendiri. "Pawai menunjukkan perubahan kota yang antik dan anggun menjadi kota yang dinamis dalam beraktivitas. Itu semua ditunjukan oleh penjaga martabat kota yaitu seniman," katanya.

Diusianya yang ke-253 Yogyakarta, lanjut Sultan makin mengokohkan diri sebagai kota yang dulunya agrari s menjadi kota semi industri. Sultan menunjuk pada tumbuhnya industri kreatif dengan perkembangan teknologi informasi yang marak di beragam lini kehidupan. Sultan berharap Yogyakarta bisa menjadi kota tujuan utama wisatawan dan menjadi kota yang nyaman bagi semua warganya.

Jogja Java Carnival 2009 Berlangsung Meriah

Karnaval Budaya Jogja Java Carnival 2009 yang berlangsung pada Sabtu (17/10 ) lalu berjalan sangat meriah. Karnaval budaya yang merupakan rangkaian perayaan HUT kota Jogja ini digelar dari Taman Parkir Abu Bakar Ali - Kawasan Malioboro sampai Alun-Alun selatan itu menyita perhatian ribuan warga setempat serta wisatawan asing.

Tahun ini merupakan gelaran buadaya yang ke dua kalinya, setelah tahun 2008 lalu even serupa sukses diselenggarakan. Namun, dibandingkan dengan tahun 2008 lalu Jogja Java Carnival 2009 terasa lebih megah dan lebih rapi. Bahkan, untuk tahun ini selain melibatkan seniman lokal, panitia juga melibatkan seniman luar negeri seperti Iran, Korea, Thailand serta mengundang peserta Solo Batik Carnival untuk menyemarakkan suasana.

Disamping parade budata pada kesempatan ini juga ditanda-tangani prasasti Komitmen Jogja Untuk Indonesia oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Walikota Yogyakarta Herry Zudianto.

Pentas yang dimulai sejak sore hari itu diawali dengan pentas seni kontemporer dan dilanjutkan dengan parade budaya yang diikuti oleh perwakilan paguyuban budaya di Jogja dan sekitarnya seperti : Prajurit Bregada Jumenengan, Kelompok Batik Bantul, Esia, Harpi Melati, Aneka Tari PLT, Bekakak, Wayang Panji ISI, Pasukan Egrang, LSM Kebaya, Solo Batik Carnival, Patung Ullen Sentanu, Saraswaty UNY, mahasiswa asing UGM, tari dan musik Iran, tari dan musik Korea.

Selain itu Loro Blonyo SMKI, Dwimuka LPKT Natya, pantomim, Sanggar Tari Dulang Mas Bangka, Kesenian Riau, badut, Musik Gaul tampil dalam acara ini. Pagelaran semakin semarak dengan adanya pentas Kembang Api yang tersebar disetiap sudut Alun-Alun Selatan Yogyakarta.

Reporter/Kamerawan/Penulis: Sulistyawan -Yogyakarta/ Vo: Riana, Yosie/ editor: Derly

Indonesia Jogja Java Carnival 2009



INDONESIA, JOGJAKARTA, 17 October 2009 : artists parade in Malioboro Street to celebrate 253th Jogjakarta city birthday. At least, 1,000 artists who are grouping in 25 performance are being participated in the festival, named as Jogja Java Carnival 2009. It's the 2nd carnival to celebrate the city's day.

Malam Ini Jogja Java Carnival Digelar di Sepanjang Malioboro

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Jogja Java Carnival malam ini Sabtu (17/10) digelar di sepanjang jalan Malioboro Yogyakarta. Carnival tersebut melibatkan seribu seniman Yogyakarta serta beberapa kelompok seni dari luar negeri. Arak-arakan pertunjukan seni digelar sebagai puncak hari ulang tahun kota Yogyakarta ke 253.

“Ada 25 kelompok seni yang akan menunjukkan tarian dan budaya di sepanjang jalan Malioboro, dimulai pada pukul 19.00 WIB,” kata Fery Astono, Ketua Panitia ogja Java Carnival, Sabtu (17/10).

Arak-arakan pertunjukan seni tersebut juga diiringi oleh kendaraan hias non motor dimulai dari taman parkir Abu Bakar Ali menuju Alun Alun utara. Sedangkan panggung utama untuk pertunjukan berada di alun-alun tersebut.

Pawai seni budaya yang bertajuk Yogyakarta ''Dahulu-Sekarang-Yang akan Datang dimotori oleh kareografer kondang Didik Ninik Towok.

Selain menampilkan seniman lokal, Jogja Java Carnival menampilkan tim kesenian dari Iran, Korea dan para mahasiwa asing yang berasal dari 13 negara yang kuliah di Universitas Gadjah Mada.

Di Alun-alun utara akan digelar pentas tari dan kesenian untuk menyambut kehadiran Gubernur Sultan Hamengku Buwono X dan para duta besar negara-negara sahabat.
”Sejak petang, jalan Malioboro ditutup dari kendaraan, jadi arak-arakan tidak akan terganggu,” kata Fery.

Menurut Haryadi Suyuti, Wakil Walikota Yogyakata, masyarakat juga bisa menyaksikan dari siaran langsung televisi lokal dan ada beberapa giant screen di beberapa tempat. “Pawai semacam ini ini bisa menjadi salah satu icon pariwisata Yogyakarta,” kata Haryadi.

Jogja Java Carnival 2009 Berlangsung Meriah


Yogyakarta (ANTARA News) - Jogja Java Carnival 2009 yang digelar dalam memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-253 Kota Yogyakarta, Sabtu malam berlangsung meriah.

Kegiatan tersebut dipusatkan di sepanjang Jalan Malioboro, dan disaksikan warga masyarakat yang sejak sore mulai memadati kawasan di jantung kota ini.

Ribuan peserta karnaval yang terdiri dari 25 grup, dari peleton inti, prajurit bergada, komunitas mahasiswa asing, seniman dari Iran dan Korea hingga kelompok seni barongsai itu, mulai bergerak dari Taman Parkir Abu Bakar Ali, dan berakhir di Alun-alun Utara.

Di Alun-alun Utara panitia penyelenggara telah menyiapkan sebuah panggung kehormatan sekaligus sebagai tempat berakhirnya karnaval.

Peserta karnaval menampilkan atraksinya yang terakhir di hadapan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto, Wakil Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta yang hadir dengan mengenakan "surjan" (pakaian adat jawa untuk pria) maupun kebaya untuk wanita.

Sepanjang jalan ribuan warga masyarakat berdesak-desakan di belakang barikade petugas keamanan agar bisa mendapatkan tempat paling strategis untuk menyaksikan beragam pertunjukan kesenian dalam karnaval tersebut.

Janji panitia untuk menutup Jalan Malioboro hingga Alun-alun Utara, dan memasang barikade petugas di sekitar titik nol kilometer dekat kantor Pos Besar pada pukul 18.00 WIB tidak terlaksana. Akibatnya, arus lalu lintas kendaraan terlihat semrawut karena banyak kendaraan yang terjebak di kawasan itu.

Sekitar pukul 20.30 WIB kelompok peleton inti tiba di Alun-alun Utara sambil membawa seluruh penghargaan yang telah diraih Kota Yogyakarta, diikuti prajurit bergada, jumenengan, kelompok batik, dan beraneka tarian seperti tari Angguk dari Kabupaten Kulonprogo serta tari Baduy dari Kabupaten Sleman.

Juga tampil komunitas waria, serta peserta karnaval dari Solo Batik Carnival.

Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto membuka secara resmi acara itu, dan menyerahkan secara simbolis komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta kepada Gubernur DIY yang berisi "Masyarakat dahulukan, pencapaian utamakan untuk Indonesia".

"Pelestarian keadiluhungan budaya dan tradisi bermanfaat menjadi modal sosial pengembangan kota yang saat ini sedang berbenah dalam upaya mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai salah satu tujuan utama wisata di Indonesia," kata Herry.

Wali kota juga tidak lupa menyisipkan kata-kata yang sudah akrab di telinga masyarakat di akhir sambutannya, yaitu "Yogyakarta cintaku full untukmu".

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan Jogja Java Carnival yang menjadi ikon acara peringatan HUT ke-253 Kota Yogyakarta dapat menjadi event pariwisata, karena terdapat interaksi budaya modern dan lokal di dalamnya.

"Karnaval ini juga dapat berfungsi untuk menegaskan bahwa Kota Yogyakarta adalah kota yang mengutamakan toleransi," katanya.

Sultan menyebutkan roh peradaban sebuah kota adalah mobilitas sosial, tetapi seniman menjadi bagian dari kota berfungsi sebagai penjaga nurani kota agar tidak tenggelam pada arus dunia yang fana.

"Kota Yogyakarta diharapkan dapat menjaga karismanya sebagai kota budaya dan toleransi, sehingga karakter yang khas inilah dapat menjaring semakin banyak wisatawan untuk berkunjung," katanya.

Pesta rakyat ini diakhiri dengan pesta kembang api.(*)

11 Oktober 2009

Asal Usul Operasi Ganti Kelamin

OPERASI ganti kelamin dari pria menjadi wanita di zaman modern dilakukan pertama kali pada seorang warga Amerika Serikat. Dia adalah seorang prajurit Angkatan Darat AS bernama George (kemudian menjadi Christine) Jorgensen (1926-1989). Operasi tersebut dilakukan di Denmark pada tahun 1952 dengan mengangkat organ kelamin pria Jorgensen.

Setelah melalui proses penyembuhan lama, seluruh rangkaian operasi selesai tahun 1954. Operasi serupa bagi kaum trans-seksual di Indonesia dilakukan di Thailand dan Perancis.

Sisca seorang waria di kawasan Menteng, Jakarta Pusat mengaku, untuk operasi membesarkan dada biasa dilakukan di Bangkok, Thailand. Kalau operasi ganti kelamin biasanya dilakukan di Eropa, terutama Paris. "Banyak dari waria Indonesia yang sengaja ke sana dan mengumpulkan biaya atau tinggal sementara hingga menjalani operasi," kata Sisca.

FKWI Minta Jaminan Kerja Waria Diakomodir UU Ketenagakerjaan

Ketika mendapatkan pekerjaan pun masalah yang dihadapi waria belum berhenti. Intimidasi di tempat kerja sering kali terjadi, terutama di saat lingkungan kantor mengetahui bahwa ada orientasi seksual yang berbeda.




Kamis (22/1), Komisi IX DPR kedatangan tamu dari Forum Komunikasi Waria Indonesia (FKWI). Mereka menuntut DPR segera menyampaikan ke pemerintah agar waria diberi kesempatan untuk menjalani kehidupan normal seperti manusia pada umumnya, termasuk memperoleh pekerjaan.



Ketua Ikatan Waria Malang (Iwama) Merlyn Sopjan mengatakan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan bukan hanya untuk kalangan laki-laki dan perempuan saja, waria juga memiliki hak yang sama. Jaminan ini juga tertuang dalam Pasal 27 ayat (2) UUD 1945. Ketika mendapatkan pekerjaan pun masalah yang dihadapi waria belum berhenti. Intimidasi di tempat kerja sering kali terjadi, terutama di saat lingkungan kantor mengetahui bahwa ada orientasi seksual yang berbeda, seperti identitas gender dan status HIV atau Orang Hidup Dengan HIV (ODHIV) karyawan tersebut.



“Perlu dipertimbangkan oleh pengambil kebijakan bahwa penampilan seseorang tidak harus sesuai jenis kelamin, tetapi lebih pada kemampuan,” tegas Merlyn. Makanya, FKWI berharap pembahasan RUU Ketenagakerjaan yang sedang digodok DPR dapat menyisipkan beberapa poin yang menyangkut lapangan pekerjaan untuk waria. Untuk itu, Merlyn menyatakan FKWI siap memberikan masukan ke DPR.



Ketua Panitia Kerja (Panja) Tenaga Kerja Komisi IX Sonny Sumarsono menyanggupi dan siap memperjuangkan aspirasi FKWI. Sonny sepakat bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan pekerjaan, tanpa terkecuali. “Sedangkan masukan dicantumkannya jenis kelamin sendiri dalam Kartu Tanda Penduduk, kami harus membicarakan hal ini kepada Komisi III dahulu,” katanya. Selain tentang jaminan kerja, FKWI juga meminta identitas mereka bisa dicantumkan di kartu identitas.



Anggota Komisi IX lainnya, Rustam Effendy juga mengaku siap mendesak pemerintah terkait permasalahan lapangan pekerjaan. Menurut Rustam, diskriminasi yang terjadi di lapangan pekerjaan tidak boleh terjadi terus menerus. Hal ini, lanjutnya, akan menimbulkan kecemburuan sosial dan bisa memicu terjadinya konflik. “Pemerintah harus memberikan jalan keluar dengan membuat aturan tentang bagaimana mengatasi permasalahan waria ini, untuk itu niat pemerintah akan kami tunggu,” kata anggota DPR dari F-PAN ini.



Anggota Komisi IX Rudyanto Tjen mengatakan, keinginan dibukanya kesempatan kerja lebih luas bisa diwujudkan dengan program baru dan diusulkan oleh forum waria itu sendiri. Artinya program ini harus melibatkan para waria dalam bekerja nantinya. “Saya berharap keinginan forum terkait lapangan pekerjaan ini bisa tercapai, tidak semua waria itu kerjanya di salon,” katanya. Rencananya, Komisi IX berjanji minggu depan akan membawa FKWI bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.



Kecolongan

Ketua FKWI Yulianus Rettoblaut mengatakan di seluruh Indonesia jumlah waria mencapai tujuh juta orang. Waria merupakan warga negara dan negara memiliki tanggung jawab terhadap kelompok yang sering dianggap minoritas ini. Dari jumlah tujuh juta, terdapat 800 waria lanjut usia yang tidak memiliki tempat tinggal. “Makanya kedatangan kami memohon DPR dan pemerintah untuk segera memperhatikan kami dan memberikan waria lansia tempat tinggal seperti panti,” kata Yulianus yang sempat mengikuti seleksi anggota Komnas HAM.



Yuli sapaan akrabnya memaparkan sering terjadi diskriminasi terhadap waria. Baik kekerasan yang datang dari kelompok masyarakat tertentu, sampai kekerasan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum pemerintah. Seperti, aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). “Selama ini yang kita dapat penekanan-penekanan dan diskriminasi,” ujarnya.

Komnas HAM Diberi Mandat Awasi Praktik Diskriminasi

DPR menyetujui RUU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis disahkan menjadi Undang-Undang. Komnas HAM diberikan mandat penting.


Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) harus mempersiapkan infrastruktur agar bisa menjalankan mandat yang diberikan RUU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Selasa (28/10) kemarin, DPR menyetujui RUU tersebut disahkan menjadi Undang-Undang. “Pembentukan undang-undang yang mengatur mengenai penghapusan diskriminasi ras dan etnis menjadi satu kegiatan yang harus dilakukan,” papar Murdaya Poo, Ketua Pansus RUU.



Terdiri dari sembilan bab dan 23 pasal, UU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis masih menunggu tanda tangan Presiden untuk diundangkan ke dalam Lembaran Negara. Senyampang menunggu proses pengesahan rampung, mau tak mau Komnas HAM harus mempersiapkan berbagai hal agar wet ini bisa dilaksanakan begitu sah berlaku. “Mau tidak mau, Komnas HAM harus siap karena UU ini lahir dari proses legislasi yang sah,” ujar Ketua Komnas HAM, Ifdhal Kasim.



Ifdhal tidak menduga pengesahan RUU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis secepat itu karena selama ini jarang terdengar diperdebatkan di ranah publik. Tetapi, tak ada alasan bagi Komnas untuk berdalih. Sebab, Komisi yang dipimpin Ifdhal Kasim itu mendapat mandat mengawasi pelaksanaan penghapusan diskriminasi ras dan etnis. Mandat pengawasan itu dirumuskan secara tegas pada pasal 8: “Pengawasan terhadap segala bentuk upaya penghapusan diskriminasi ras dan etnis dilakukan oleh Komnas HAM”.



Berdasarkan mandat tersebut, ada lima cakupan tugas yang harus dilakukan Komnas HAM. Pertama, memantau dan menilai kebijakan pemerintah, pusat atau daerah, yang dinilai berpotensi menimbulkan diskriminasi ras dan etnis. Kedua, mencari fakta dan penilaian kepada orang perseorangan, kelompok masyarakat, atau lembaga publik atau swasta yang diduga melakukan tindakan diskriminasi ras dan etnis. Ketiga, memberikan rekomendasi kepada pemerintah atas hasil pemantauan dan penilaian terhadap tindakan yang mengandung diskriminasi ras dan etnis. Keempat, memantau dan menilai pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan penghapusan diskriminasi ras dan etnis. Terakhir, memberikan rekomendasi kepada DPR untuk melakukan pengawasan kepada pemerintah yang tidak mengindahkan hasil temuan Komnas HAM.



Mandat yang diberikan kepada Komnas diakui Ifdhal bukan pekerjaan gampang. Di satu sisi, Komnas harus terus menerus memantau upaya penghapusan diskriminasi ras dan etnis, termasuk yang dilakukan oleh korporasi. Karena itu, Komnas kudu mempersiapkan infrastruktur baru. Penjelasan pasal 8 UU Penghapusan Diskriminasi secara eksplisit menyuruh Komnas HAM “menyesuaikan struktur organisasinya”.



Ke depan, Komnas HAM bukan saja mengurusi dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan orang perseorangan, tetapi juga oleh korporasi atau perusahaan swasta. Misalnya, perusahaan swasta yang menolak menerima pegawai hanya karena pertimbangan etnis tertentu. Hasil kajian Komnas bukan sangat mungkin menjadi dasar bagi orang perorangan atau kelompok masyarakat mengajukan gugatan ganti rugi atas diskriminasi ras dan etnis yang mereka alami.



Di sisi lain, masih ada pertanyaan tentang korelasi kerja Komnas dengan lembaga lain seperti Direktorat Jenderal Perlindungan Hak Asasi Manusia (Ditjen Perlindungan HAM) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Koordinasi antar kedua lembaga akan menentukan efektif tidaknya pengawasan itu kelak.

RUU Pornografi: Pemerintah Jamin Lindungi Adat dan Privasi Pribadi

SURABAYA, MINGGU - Pemerintah memastikan Rancangan Undang-Undang tentang Pornografi akan melindungi adat-istiadat, ritual keagamaan, seni budaya, serta ranah pribadi. Karena itu, pemerintah akan segera melakukan sosialisasi untuk memberikan pemahaman masyar akat tentang esensi Undang-Undang tersebut.

Dalam pasal 3 jelas tertulis, undang-undang melindungi adat istiadat, ritual keagamaan, dan seni budaya. "Sosialisasi sangat penting untuk memberikan pemahaman bahwa undang-undang tentang pornografi mengakomodasi adat-istiadat," kata Menteri Negara Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh, Minggu (2/11) di Surabaya.

Nuh mencontohkan, masyarakat Papua yang mengenakan koteka serta perempuan Sunda penari Jaipong tak akan terkena larangan undang-undang karena tradisi dan kesenian adalah bagian dari adat-istiadat. Selain penghormatan terhadap adat-istiadat, menurut Nuh Rancangan Undang-undang (RUU) tentang pornografi juga menjamin privasi dalam ranah pribadi. "Hanya orang yang menunjukkan tindakan asusila di depan umum yang akan ditindak. Silahkan melakukan kegitan apapun di kamar asalkan tidak di tempat umum," ucapnya.

Nuh mengakui, ada banyak perdebatan tentang definisi pornografi terutama pada kata-kata "yang bisa membangkitkan gairah seksual". Namun demikian, pemaknaan luas ini tak akan mengancam adat istiadat, seni budaya, serta ranah pribadi.

Sementara itu, Dosen FISIP Universitas Airlangga Liestianingsih mengatakan, dalam RUU pornografi jelas tidak ada batas antara ruang hukum publik dan privat. RUU tersebut bersifat kabur (tidak pasti) sehingga berpotensi multi tafsir.

Liestianingsih mencontohkan, pasal 1 angka 1 mengungkapkan "membangkitkan hasrat seksual" . Ungkapan ini jelas bertentangan dengan asas lex certa dimana hukum haruslah bersifat tegas.

Proses penyusunan RUU pornografi dinilai mengabaikan unsur-unsur sosiologis. Hal ini terlihat dari banyaknya pertentangan dan argumen yang muncul dari berbagai kelompok masyarakat. Dengan demikian, RUU pornografi mengabaikan kultur hukum sebagai salah satu elemen dasar sistem hukum.

"Hukum merupakan hasil dari nilai-nilai hidup yang berkembang secara plural di masyarakat. Jika dilakukan penyeragaman standar nilai, maka hal tersebut merupakan bentuk penindasan baik oleh negara maupun sekelompok orang kepada kelompok lainnya," ucap Liestianingsih.

Sebagai salah satu produk hukum, RUU pornografi juga dinilai inkonstitusional, khususnya dalam bab II pasal 4 hingga 14, antara lain Pasal 28 E ayat 2 UUD 1945, Pasal 28 F UUD 1945, Pasal 28 H ayat 4 UUD 1945, Pasal 28 I ayat 3 UUD 1945, dan Pasal 28 J ayat 1 UUD 1945. Padahal, dalam hukum berlaku asas perundang-undangan yang berbunyi lex superior derogat legi inferior atau suatu peraturan perundang-udangan harus mendasarkan diri dan tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di atasnya. "Materi dari RUU ini jelas-jelas inkonstitusional. Jika RUU ini benar-benar disahkan, kami akan mengajukan gugatan banding ke tingkat Mahkamah Konstitusi," tegas Liestianingsih.

Koordinator Bidang Hukum Serikat Dosen Progresif Universitas Ai rlangga Jeoni Arianto menambahkan, RUU Pornografi merupakan salah satu bentuk praktik totalitarianisme negara terhadap warga negaranya. Invervensi negara dalam mengontrol persoalan moralitas kehidupan personal warga nega ra dapat menjebak negara untuk mempraktikkan politik totalitarianisme.

ABK,RAZ

"Booking" Waria Rp 20.000, Ditelanjangi Preman

SIDOARJO — Apes benar pemuda hidung belang bernama Didik Santoso. Gara-gara mengencani waria bertarif Rp 20.000, pemuda berusia 26 tahun, warga Porong, malah ditodong dan kehilangan uang Rp 500.000 plus sebuah telepon selular miliknya, Minggu (16/11).

Korban juga dipaksa melucuti baju hingga tinggal celana kolor. Si waria lari tunggang langgang begitu penodong beraksi. Seusai digarong, korban dibiarkan berjalan sendirian dalam keadaan setengah telanjang. Kebetulan korban berpapasan dengan anggota Polsek Krian yang sedang menjalankan operasi preman bersandi Embong Baya.

“Korban baru saja dikerjai preman, anggota langsung menyebar, 15 menit berselang akhirnya tersangka kami tangkap. Namun, uang rampasannya habis untuk pesta minuman keras,” kata AKP Kadarisman Kapolsek Krian, Senin (17/11).

Dari penyidikan kasus penodongan itu, terungkap identitas tersangka bernama Abdul Gofur, warga Katerungan, Krian, Sidoarjo. Kendati uang rampasan sudah habis, penyidik Polsek Krian telah menyita ponsel milik korban.

Operasi preman yang digelar Polres Sidoarjo di bantaran Sungai Porong menjaring 35 preman dan 12 pekerja seks komersial (PSK). Sebanyak 35 orang yang diduga preman itu ditangkap saat melangsungkan pesta miras di lokalisasi kelas teri Tangkis Sungai Porong. PSK yang mangkal di Tangkis Porong sebagian ada yang lari ke arah permukiman.

Saat penggerebekan berlangsung, ada beberapa PSK yang tengah melayani lelaki hidung belang di gubuk. Begitu polisi datang, pasangan mesum itu lari tunggang langgang. Ada yang hanya pakai baju dan celananya ditenteng karena takut dibawa ke Polres Sidoarjo.

MUI: Pertemuan Gay di Palembang Haram

PALEMBANG, TRIBUN - Rencana pertemuan lanjutan komunitas gay (homoseksual, lelaki penyuka sesama jenis) se-Indonesia yang sedianya akan digelar di sebuah hotel di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (1/3) besok, ditentang keras oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel. "Kami MUI Sumsel menolak rencana pertemuan gay dan meminta penyelenggara membatalkannya serta meminta aparat atau pihak berwenang mencabut izin penyelenggaraan kegiatan tersebut," tegas Ketua MUI Sumsel KHM Sodikun kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (27/2).

Menurut Sodikun, gay maupun lesbi (perempuan penyuka sesama jenis) hukumnya haram sebagaimana tercantum dalam Al Quran Surat Al'Araf 80-84 yang mengharamkan hubungan sesama jenis, baik sesama lelaki dan perempuan.

Selain itu, juga dikuatkan dengan fatwa haram dari MUI maka semua pihak diimbau agar sama-sama berpikir cerdas dengan mengutamakan landasan berpikir moral.

Apalagi, lanjut Sodikun, bila dikaitkan dengan misi Palembang menuju Kota Internasional, Berbudaya dan Religi pertemuan tersebut tidak mencerminkannya malah sangat bertentangan.

"Ini haram, haram dan sangat haram, kami minta Pemerintah Kota Palembang mengambil sikap tegas jangan biarkan budaya haram yang bertentangan dengan misi Palembang," tegas Sodikun yang saat menggelar pertemuan didampingi Ketua Komisi Fatwa MUI Sumsel KHM Luthfi Izzuddin, MA serta sekretaris Komisi Pengkajian Mahmud Jamhur.

Pelarangan kegiatan tersebut muncul, lanjut Sodikun, karena ada laporan warga bahwa di salah satu hotel sudah berlangsung pertemuan komunitas sesama jenis, 28 Januari lalu. Dalam laporan itu disebutkan bahwa komunitas yang hadir lebih dari 50 orang berasal dari gay se-Indonesia di mana komunitas gay di Palembang ditunjuk sebagai tuan rumah.

Berdasarkan laporan tersebut, MUI langsung menurunkan tim mengecek kebenaran itu dan hasilnya malah mengejutkan, tak hanya hura-hura sambil berjoget, mereka juga menampilkan atraksi tari yang dilakukan lelaki bertubuh seksi dengan pakaian minim di hadapan para penonton yang sebagian lelaki.

Tak cukup sampai disitu, komunitas tersebut, lanjut Sodikun, berencana kembali menggelar pertemuan lanjutan dua kali, yakni Minggu (1/3) besok.

"Kami sudah mengecek kebenaran, kalau Anda rekan-rekan pers tidak percaya silakan dikroscek ke hotel tersebut, ini acara haram dan wajib dibubarkan sebelum mengakibatkan kemudharatan umat," tegas Sodikun.

Dalam pertemuan tersebut, Sodikun juga mengimbau para pelaku dan peminat homoseksual (gay dan lesbian) untuk bertobat nasuha dan kembali ke jalan yang benar. Para ulama dan ustaz di Sumsel siap membimbing dan membantu kesembuhan para pelaku.

Selaku pihak pengawas dan pengontrol kemaslahatan umat, MUI Sumsel juga mengimbau agar ormas Islam dan masyarakat yang akan melakukan aksi demonstrasi menolak pertemuan tersebut agar menyampaikan aspirasi secara santun dan tidak mengandalkan anarkisme.

"Ini sudah jadi permasalahan umat tidak terkotak bagi umat Islam saja bahkan umat beragama lainnya, kita tidak mengakui hubungan homoseksual dalam bentuk apa pun terlebih acara ini berlangsung di Palembang yang menuju kota religius," ucap Sodikun.(kompas)

Ada Dua Pendeta Homo AS Calon Uskup

Los Angeles,TRIBUN- Seorang pemimpin gereja Episkopal Los Angeles, Minggu, mencalonkan seorang pendeta homo dan seorang pendeta lesbi sebagai uskup yang diperkirakan bakal menambah ketegangan dalam komunitas gereja Anglikan. Langkah tersebut meniru Keuskupan gereja Episkopal Minnesota, pada Sabtu mengumumkan, telah mencalonkan tiga kandidat calon Uskup Minnesota, dimana dua diantaranya adalah pasangan pendeta lesbi dari Chicago.

Pencalonan tersebut muncul hanya beberapa minggu setelah dua juta umat gereja Episkopal, yang merupakan cabang dari Anglikanisme, mengusung larangan penahbisan uskup homo/lesbi.

Protes tersebut berkenaan dengan beberapa bulan gencatan senjata antara faksi liberal dan konservatif dalam gereja Episkopal dan 80 juta umat Anglikan lainnya di dunia.

Keuskupan Episkopal LA menyampaikan dalam laman resminya, telah mencalonkan enam pendeta dalam pemilihan dua wakil Uskup pada Desember.

Pendeta John Kirkley dari San Francisco dan pendeta Mary Douglas Glasspool dari Keuskupan Baltimore, masing-masing mempublikasikan riwayat hidup selibat mereka di laman Keuskupan LA.

Persatuan gereja telah mengalami ketegangan sejak tahun 2003, ketika gereja Episkopal menahbiskan Gene Robinson dari New Hampshire sebagai uskup pertama yang menyandang status homo.

Penahbisan pendeta homo/lesbi telah mendorong sejumlah jemaat untuk berganti gereja dan membentuk gereja penentang kebijakan tersebut di Amerika Utara yang mengklaim telah memiliki 100.000 umat. Sementara, gereja Anglikan di daerah-daerah seperti Afrika telah memutuskan hubungan dengan umat seiman di Amerika yang dinilai lebih liberal.

Beberapa pengamat meyakini perpecahan lebih lanjut akan menimbulkan kebobrokan dalam gereja-gereja Anglikan AS dan komunitas gereja Anglikan dunia, dimana gereja cabangnya berasal dari Gereja Inggris.

Peristiwa tersebut diangkat menjadi latar belakang debat luas di AS mengenai masalah-masalah orientasi seks, semisal pernikahan pasangan sejenis, adopsi anak oleh pasangan sejenis dan status homo/lesbi dalam kemiliteran AS.

Jajak pendapat menunjukkan semakin diterimanya homo/lesbi oleh masyarakat AS. Namun, pesatnya tingkat kepercayaan religius di AS, sebagaimana dalam gereja-geraja Protestan Evangelist dan Mormon, mulai memandang hubungan selibat adalah dosa dan dilarang oleh Injil.(ant)

Peru Larang Gay Jadi Polisi

TRIBUN- Peru mengumumkan akan melarang homoseksual dari kepolisian karena merusak citra lembaga itu. Ketentuan itu merupakan satu dari beberapa peraturan yang diajukan Menteri Dalam Negeri Mercedes Cabanillas.

Namun pengkritiknya mengatakan beberapa undang-undang baru itu khususnya berkaitan dengan orientasi seksual tidak konstitusional.

Aturan itu menyatakan setiap polisi yang memiliki hubungan seksual dengan sesama jenis akan dicopot dari jajaran kepolisian.

Ketentuan sama berlaku bagi hubungan di luar nikah, tindakan mereka dianggap penyebab skandal dan memperburuk citra lembaga polisi.

Peraturan itu masuk dalam rancangan regulasi baru yang juga menyertakan ketentuan bagi pemecatan polisi yang menerima suap, mengatur dan ikut dalam aksi mogok dan protes.

Taktik tangan besi Cabanilla ini mendapatkan dukungan publik dan media menjulukinya "Thatcher" yang berasal dari mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher.

Pegiat hak-hak gay semakin kuat dan undang-undang baru ini akan memprovokasi perdebatan.(bbc)

Tolak Gay Bikin Carrie Prejean Kalah

Pemilihan Miss Amerika Serikat

JUARA kedua kompetisi kecantikan Miss USA mengatakan, penentangannya terhadap perkawinan gay membuatnya kehilangan kesempatan juara.

Dalam final yang ditayangkan televisi, Miss California Carrie Prejean mengatakan, dia yakin pernikahan haruslah antara lelaki dan perempuan. Pandangan ini dikemukakan Carrie saat menjawab pertanyaan Perez Hilton, seorang juri kompetisi ini.

“Jawaban itu membuat saya kehilangan mahkota juara,” kata Carrie seusai kompetisi.
Pemenang kompetisi ini adalah Miss North Carolina Kristen Dalton. “Kita tinggal di negeri yang membolehkan Anda memilih perkawinan sejenis atau tidak,” kata Carrie dalam acara tersebut.

“Saya yakin pernikahan haruslah antara lelaki dan perempuan. Saya tidak menyerang siapa pun, tapi saya dibesarkan dengan keyakinan itu,” katanya.

Pernyataan itu menghasilkan tepuk tangan meriah sekaligus cercaan dari penonton.

Usai pertunjukan, Carrie Prejean mengatakan, “Saya tak mungkin berkata lain. Saya mengatakan apa yang saya rasakan. Saya memberikan pendapat yang menurut saya benar. Dan itulah yang saya lakukan.”

Perez Hilton mengatakan, dia sangat terkejut dengan jawaban Carrie yang menurutnya tidak mengindahkan jutaan warga gay dan lesbian Amerika, keluarga mereka, dan pendukung mereka.

“Dia kalah karena jawabannya itu. Sebelum pernyataan itu dia adalah kandidat juara,” kata Perez kepada ABC News.

Penyelenggara kompetisi Miss America, Keith Lewis, memberikan pernyataan yang mengkritik komentar Carrie Prejean. “Sebagai penyelenggara Miss California USA, secara pribadi saya sedih dan terkejut mendengar Miss California hanya membenarkan pernikahan antara laki-laki dan perempuan.”
Isu pernikahan sesama jenis hingga kini masih menjadi kontroversi di kancah politik Amerika.
Empat negara bagian Amerika saat ini sudah mengizinkan pernikahan sejenis. Namun banyak negara bagian lain mengeluarkan undang-undang yang menentang pernikahan sejenis. (kompas.com/bbc)

Reog Memukau di Parade Chingay

PUNCAK acara perjalanan kami setelah mencoba berbagai wahana hiburan di Sentosa adalah menonton parade Chingay. Inilah parade yang paling ditunggu usai perayaan Imlek. Bentuknya adalah parade budaya dari berbagai bangsa yang dekat dengan Singapura.

Pukul 18.50 tepat bisa kami tiba di Pennisula Hotel, tempat yang berdekatan dengan berlangsungnya acara tersebut. Meski waktu belum sepenuhnya tepat, ribuan manusia tampak menyemut di jalanan. Selain berlalu lalang, para penonton yang tak mendapat tiket terpaksa duduk di pagar luar tak bisa masuk.

Tak semua orang mudah mendapatkan tiketnya. Selain undangan khusus, tiket masuk parade ini terbilang cukup mahal yakni 65 dollar per orang. Tempatnya pun terbatas untuk duduk dan melihat.
Di sepanjang jalan tampak polisi, petugas keamanan dan panitia tampak berjaga jaga sehingga tak ada kesempatan penonton tanpa tiket melompat.

Untuk memasuki pintu masuk ternyata tak mudah. Kami harus berjalan cukup jauh. “Jalanan sekitar ditutup sehingga mau tak mau kita jalan,” terang Mr Basir, Guide kami.

Tampak panggung besar tepat di depan kami.Puluhan akrobatik memamerkan kemampuan dirinya meliuk liukan tubuh disertai dengan loncatan tinggi. Sementara beberapa temannya menyebarkan kembang api, sehingga hampir semua panggung tertutup kembang api berwarna kuning. Sementara di jalanan para wanita cantik berbaju seksi ala cewek Brazil berjalan sambil memamerkan senyum dan keindahan. Mereka menari ke kiri dan ke kanan serempak tanpa cacat. Penonton dibuat bingung oleh beragam tontonan menarik dan dimana mata harus dipusatkan.

Saat para penari bule berbaju seksi lewat, beralih para penari langsing dan cantik mengenakan baju tradisional Thailand. Setiap kali berganti penari, hadir pula mobil mobil unik yang telah dihiasi sesuai dengan tema cerita negeri satu malam.

Di bawah hiasan hiasan mobil tersebut tertulis sponsor acara dan mobil yang memberikan. Hiasan ribuan lampu pada mobil membuat

Parade yang sedianya berlangsung 1,7 km dan menempuh jalan antara Citty Hall - Raffles Avenue tersebut dikatakan adalah yang terspektakuler setiap tahunnya.

Budaya Korea, Jepang hingga yang jauh seperti Mexico menampilkan beragam wanita cantik dengan busana warna warni.

Saat dibacakan bahwa selanjutnya dari Indonesia akan tampil, para penonton Indonesia langsung berteriak kencang dan bertepuk tangan. Dengan menahan napas kami menanti apakah pelajar atau para penari khusus yang tinggal di Singapura lah yang akan tampil. Tak dinyana rombongan reog tampil full persis seperti dari daerah asalnya Ponorogo.

Semua berdandan lengkap, mulai dari barongan dengan orang di atasnya. Sang raja dengan make up merah yang menyala hingga pria pendek gendut yang menjadi pengiring.

Meski sebelumnya banyak wanita cantik sebagai pemikat, reog ini sudah cukup manjur menarik hati para penonton. Hanya tampak 25-an penari wanita mengenakan kostum tradisional Merak menari nari di sekitar Barongan.

Acara puncak hadir sebuah kendaraan berbentuk ikan dengan hiasan lampu yang cukup panjang.

Kendaraan ini terbilang cukup mewah dibandingkan dengan kendaraan kendaraan sebelumnya. Saat kami lihat sponsor utamanya di bawah mobil, tampak tulisan dan lambang resort terkenal di daerah Nongsa Batam. Ternyata acara akbar setahun sekali dan ditunggu tunggu oleh hampir semua orang di Asia Tenggara ini sponsor utamanya justru Indonesia. Kenapa tak membuatnya di Indonesia saja kalau begitu ?
Acara ditutup dengan ilusionis asal Singapura. Kotak yang diusung sebuah mesin di tengah tengah jalan dan di atas yang tadinya kosong tiba tiba berisi seorang gadis cantik. Atau sang illusionis yang terikat dan dibakar di tengah tengah panggung tiba tiba bisa muncul di atas gedung dan meluncur di tengah penonton. Ribuan kembang api dan kertas berhamburan menutup parade ini. “See You Next Year...Bye Bye, Thank , Sayonara dan sampai jumpa lagi,” teriak setiap panitia-panitia berusia remaja di pagar pagar yang kami lewati saat beranjak pulang.(tar)

Kaum Waria Minta Jaminan Pengakuan

JAKARTA,TRIBUN— Kaum waria berharap pasangan calon presiden dan wakil presiden Jusuf Kalla dan Wiranto dapat terus menjamin pengakuan akan status mereka sebagai masyarakat kategori ketiga jika JK-Win terpilih dalam pemilu presiden mendatang. "Yang sering menjadi masalah kami kan masalah status. Meski sudah diakui di Komnas HAM kemarin, tapi sering saja terganjal karena status," tutur Ketua Umum Himpunan Waria (Hiwaria) Organisasi Masyarakat Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Jan Jayanti di sela-sela deklarasi Relawan Gotong Royong untuk pasangan JK-Win di Jakarta, Rabu (27/5).

Menurut Yanti, masyarakat sudah mulai menerima keberadaan mereka dan mengakui status mereka. Hanya saja, itu sering terjadi karena prestasi yang mereka cetak, bukan semata-mata karena adanya pemahaman masyarakat berdasarkan hukum.

Sebagai contoh adalah pengalamannya pribadi. Langkahnya untuk menjadi caleg dalam pemilu legislatif lalu terganjal karena masalah status jenis kelaminnya.

"Harapan kami, waria dan komunitasnya, adalah dalam masalah perbaikan kesetaraan gender," ujar Yanti.

Yanti mengatakan ada sekitar satu juta waria dan komunitasnya (kaum gay dan lesbian) yang tercatat sebagai kader ormas sayap Partai Golkar ini. Yanti berharap kaumnya bisa memberikan dukungan penuh kepada JK-Win dalam pilpres mendatang. "Kami memberi dukungan merujuk kepada pengalaman historis. Kami kan dibentuk MKGR," tandas Yanti.(kps)

Waria Batam Bagikan 500 Kaset dan Bunga Plastik

BATAM, TRIBUN- Puluhan waria Batam bersama Yayasan Gaya Batam membagikan 500 kaset dan 500 bungkus bunga plastik kepada pengendera di Simpang Jam, Senin (1/12) pagi untuk memperingati hari HIV/AIDS sedunia.

Para waria ini mengenakan pakaian aneh-aneh untuk menarik simpati pengendara mobil maupun sepeda motor yang melintas di persimpangan paling ramai tersebut. "Kaset Bang,... atau ini bunganya yang cantik ya," ujarnya dengan kemayu sambil menunggu supir mobil membuka kaca.

Kaset tersebut masih baru dan dibungkus rapat dalam plastik bening. Tertulis tidak untuk dijual. Berisi 10 lagu dangdut yang pernah ngetrend seperti SMS, Jujur, Goyang Dombret, Mbah Dukun, Teman Tapi Mesra dan lain-lain.

Begitu kaset distel, langsung muncul lagu dangdut berjudul Siap Tempur. Isinya himbauan agar mengenakan kondom. "Bungkus yang vital tolak yang fatal,". Dalam cover kaset ini terdapat sponsor dari Komisi Penanggulangan Aids, USAID, Family Healt International, Aksi Stop Aids dan sebagainya.

Goyang Tempur, lagu-lagu asyik pesan 'aman' dari Bung Kus, demikian tulisan pada cover berwarna merah dengan gambwar wanita cantik.

Pada saat bersamaan, di simpang jam juga terdapat demo dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang menolak program pembagian kondom kepada para remaja. Puluhan mahasiswa tersebut mengacung-acungkan poster sambil berteriak menggunakan megaphone di keramaian kendaraan. Sebagian dari demonstran berbaring di jalan raya. (Tribun/widodo)