Salatiga Carnival Center

Salatiga Carnival Center
Sebuah event akbar tahunan WORLD CULTURE FASHION CARNIVAL..

Profil Saya

Foto saya
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
I was born in Solo, December 25, 1987 from the father of Drs. Luke Suroso and Mrs. Sri Puji Lestari Hantokyudhaningsih. I grew up in a city full of culture that is the city of Solo. as the descendants of the solos even have blood from a stranger. I was born like a tiny man, weighing> 4 kg. the second child of three brothers that I tried to be a pioneer and a child who was always proud of my extended family. trained hard in terms of education and given the religious sciences until thick. I am standing upright in my life the 19th to voice the aspirations of the marginalized of LGBT in the city of Salatiga. as a new city that will be a starting point toward change and transformation that this country is a country truly democratic. soul, body and all of my life will always fight for rights of the marginalized is to get our citizen rights. Ladyboys no rights, no gay rights, no rights of lesbian, but there's only citizen rights regardless of sexual orientation and gender.

21 Oktober 2009

Jogja Java Carnival 2009 Berlangsung Meriah

Karnaval Budaya Jogja Java Carnival 2009 yang berlangsung pada Sabtu (17/10 ) lalu berjalan sangat meriah. Karnaval budaya yang merupakan rangkaian perayaan HUT kota Jogja ini digelar dari Taman Parkir Abu Bakar Ali - Kawasan Malioboro sampai Alun-Alun selatan itu menyita perhatian ribuan warga setempat serta wisatawan asing.

Tahun ini merupakan gelaran buadaya yang ke dua kalinya, setelah tahun 2008 lalu even serupa sukses diselenggarakan. Namun, dibandingkan dengan tahun 2008 lalu Jogja Java Carnival 2009 terasa lebih megah dan lebih rapi. Bahkan, untuk tahun ini selain melibatkan seniman lokal, panitia juga melibatkan seniman luar negeri seperti Iran, Korea, Thailand serta mengundang peserta Solo Batik Carnival untuk menyemarakkan suasana.

Disamping parade budata pada kesempatan ini juga ditanda-tangani prasasti Komitmen Jogja Untuk Indonesia oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Walikota Yogyakarta Herry Zudianto.

Pentas yang dimulai sejak sore hari itu diawali dengan pentas seni kontemporer dan dilanjutkan dengan parade budaya yang diikuti oleh perwakilan paguyuban budaya di Jogja dan sekitarnya seperti : Prajurit Bregada Jumenengan, Kelompok Batik Bantul, Esia, Harpi Melati, Aneka Tari PLT, Bekakak, Wayang Panji ISI, Pasukan Egrang, LSM Kebaya, Solo Batik Carnival, Patung Ullen Sentanu, Saraswaty UNY, mahasiswa asing UGM, tari dan musik Iran, tari dan musik Korea.

Selain itu Loro Blonyo SMKI, Dwimuka LPKT Natya, pantomim, Sanggar Tari Dulang Mas Bangka, Kesenian Riau, badut, Musik Gaul tampil dalam acara ini. Pagelaran semakin semarak dengan adanya pentas Kembang Api yang tersebar disetiap sudut Alun-Alun Selatan Yogyakarta.

Reporter/Kamerawan/Penulis: Sulistyawan -Yogyakarta/ Vo: Riana, Yosie/ editor: Derly

Tidak ada komentar: