Salatiga Carnival Center

Salatiga Carnival Center
Sebuah event akbar tahunan WORLD CULTURE FASHION CARNIVAL..

Profil Saya

Foto saya
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
I was born in Solo, December 25, 1987 from the father of Drs. Luke Suroso and Mrs. Sri Puji Lestari Hantokyudhaningsih. I grew up in a city full of culture that is the city of Solo. as the descendants of the solos even have blood from a stranger. I was born like a tiny man, weighing> 4 kg. the second child of three brothers that I tried to be a pioneer and a child who was always proud of my extended family. trained hard in terms of education and given the religious sciences until thick. I am standing upright in my life the 19th to voice the aspirations of the marginalized of LGBT in the city of Salatiga. as a new city that will be a starting point toward change and transformation that this country is a country truly democratic. soul, body and all of my life will always fight for rights of the marginalized is to get our citizen rights. Ladyboys no rights, no gay rights, no rights of lesbian, but there's only citizen rights regardless of sexual orientation and gender.

29 September 2009

'BROKEBACK MOUNTAIN', Film Homoseksual Nomor Satu




Kapanlagi.com - Film percintaan almarhum Heath Ledger bersama Jake Gyllenhaal, BROKEBACK MOUNTAIN, mengukuhkan posisinya di puncak daftar film gay terbaik.


Film yang dirilis tahun 2005 itu mengalahkan BEAUTIFUL THING dan SHELTER yang juga ada dalam jajaran film gay terbaik. Polling itu sendiri diadakan oleh situs AfterElton.com.


Inilah sepuluh besar film gay terbaik versi situs tersebut:


1. BROKEBACK MOUNTAIN
2. BEAUTIFUL THING
3. SHELTER
4. LATTER DAYS
5. MAURICE
6. TRICK
7. GET REAL
8. BIG EDEN
9. THE BROKEN HEARTS CLUB
10.THE ADVENTURES OF PRISCILLA, QUEEN OF THE DESERT (ctm/npy)

Masalah Seksual Umum Laki-laki Gay yang HIV+




Hampir separuh laki-laki gay dengan HIV memiliki beberapa masalah seksual. Hal itu dilaporkan para peneliti Australia dalam Journal of Sexual Medicine edisi Mei 2009. Kemungkinan laki-laki gay yang HIV+ melaporkan kesulitan seksual adalah lebih tinggi secara bermakna dibandingkan laki-laki gay yang HIV-, dengan penyebab yang berbeda-beda berdasarkan status HIV-nya.

Kemampuan secara seksual dapat mempengaruhi kesehatan fisik, mental dan sosial. Namun, hanya ada sedikit informasi tentang disfungsi seksual pada laki-laki gay. Sedikit penelitian yang dilakukan pada populasi tersebut memberi kesan bahwa masalah seksual pada laki-laki gay mungkin memiliki beberapa penyebab. Hal itu termasuk faktor sosial, misalnya usia dan status pekerjaan; faktor kesehatan fisik, terkait dengan infeksi HIV dan penyakit kronis lain; masalah psikologis, misalnya depresi dan homofobia; serta faktor perilaku, termasuk penggunaan narkoba dan alkohol.

Lebih lanjut, hingga saat ini penelitian hanya berpusat pada dua ukuran disfungsi seksual: masalah ereksi dan masalah ejakulasi. Penelitian terdahulu juga tidak pernah secara langsung meneliti hubungan antara disfungsi seksual pada laki-laki gay yang HIV-positif dan kesehatan mental. Lebih lagi, penelitian yang ada belum meneliti apakah masalah seksual yang dialami oleh laki-laki gay yang HIV-positif berbeda dengan yang ditemukan pada laki-laki gay yang HIV-negatif.

Oleh karena itu, para peneliti dari Australia melakukan penelitian yang melibatkan 542 laki-laki gay yang dilibatkan dari klinik umum yang memiliki banyak pasien HIV+. Sejumlah 217 laki-laki (40%) yang terlibat dalam penelitian itu adalah HIV+.

Laki-laki itu ditanyakan apakah mereka pernah mengalami salah satu dari tujuh masalah seksual yang berlangsung paling sedikit selama empat minggu dalam 12 bulan terakhir.

Kemungkinan laki-laki HIV+ mengalami setiap bentuk disfungsi seksual dibandingkan laki-laki HIV- : masalah ereksi (52% banding 39%); kesulitan ejakulasi (31% banding 22%); ejakulasi dini (21% banding 17%); kehilangan libido (60% banding 40%); ketiadaan kenikmatan seks (32% banding 26%); cemas terhadap kemampuan secara seksual (47% banding 42%); dan nyeri saat berhubungan seks (8% banding 7%).

Tidak hanya kemungkinan laki-laki HIV+ melaporkan satu masalah seksual lebih tinggi secara bermakna dibandingkan laki-laki HIV- (81% banding 67%, p < 0,001), mereka juga lebih mungkin mengalami lebih dari satu masalah (48% banding 35%, p = 0,002).

Selanjutnya, para peneliti meneliti penyebab lebih dari satu masalah seksual pada laki-laki HIV+dan HIV-.

Pada laki-laki HIV+ dan HIV-, depresi berat terkait secara bermakna dengan masalah seksual (laki-laki HIV+, p < 0,05; laki-laki HIV-negatif, p < 0,001).

Namun, faktor lain berbeda berdasarkan status HIV laki-laki. Pada laki-laki HIV-positif, pengobatan dengan antidepresi (p < 0,05), strategi penyesuaian yang buruk (p < 0,003) dan seks dubur tanpa kondom dengan pasangan yang tidak tetap dalam enam bulan terakhir (p < 0,001) juga bermakna. Pada laki-laki HIV-negatif faktor yang bermakna adalah kesehatan umum yang buruk (p < 0,05), dan ketiadaan dukungan sosial (p < 0,01).

“Tingkat masalah seksual yang dilaporkan sendiri tinggi di antara laki-laki gay di Australia,” para peneliti menulis. Mereka menambahkan, “Laki-laki gay dengan HIV lebih mungkin mengalami masalah seksual dibandingkan laki-laki tanpa HIV. Selain depresi berat, faktor terkait dengan beberapa masalah seksual berbeda di antara kedua kelompok.”

Para peneliti menekankan temuan mereka bahwa disfungsi seksual pada laki-laki HIV+terkait dengan seks dubur tanpa kondom dengan pasangan tidak tetap. Mereka menyimpulkan “pendidikan pencegahan HIV adalah hal yang perlu diutamakan.”

Ringkasan : Sexual problems common in HIV+ gay men - Spiritia

Psikopat Dan/ Atau Homoseksual




Psikopat adalah pribadi yang berperilaku antisosial, perilakunya didominasi oleh kehendak sendiri yang sangat impulsif. Orang psikopat mengalami luka bawaan pada struktur luhur dari otaknya, sehingga aspek kepribadiannya secara menyeluruh menjadi kurang utuh. Jadi terdapat lubang yang tidak terisi di dalam struktur kepribadiannya.

Homoseksual adalah seseorang yang mengalami hambatan dalam perkembangan identitas jenis kelamin. Pribadi homoseksual ditandai dengan orientasi psikoseksual yang bersamaan dengan kondisi seks-biologisnya. Artinya, kepekaan erotik seksualnyapun baru bisa diperoleh bila mereka melakukan relasi seksual dengan pasangan sejenis.

Penyebabnya adalah paduan dari faktor hormonal disatu sisi dan lingkungan disisi lain (seperti pola asuh, pergaulan, dan pengalaman erotik seksual terdahulu yang mengesankan dirinya). Mengacu pada penyebab utamanya, homoseksual dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu:
1. kelompok homoseksual eksklusif, yaitu yang benar-benar tidak mampu mengendalikan keterarikan erotik-seksual terhadap sesame jenis kelamin.
2. homoseksual fakultif, yaitu yang menjadi homoseksual oleh keterbatasan yang amat sangat akan kehadiran lawan jenis di tempat dimana ia berada. Seperti di penajara dalam kurun waktu lama.

Lalu apakah seorang psikopat selalu homoseksual? Atau homoseksual adalah juga psikopat? Apakah homoseksual juga pembunuh, apakah psikopat selalu membunuh? Adakah psikopat yang heteroseksual? Seorang psikopat bisa juga seorang homoseksual, tetapi seorang homoseksual belum tentu psikopat, karena perkembangan kepribadian psikopat pada individu tertentu bisa sja diikuti hambatan perkembangan identitas seksualnya sehingga bisa menjadi psikopat yang homoseksual. Disisi lain pribadi psikopat bisa juga seorang yang memiliki identitas seksualnya heteroseksual.

Islam, Homoseksual dan Hikmah Kota Pompeei




Islam datang seolah-olah asing bagi bangsa Arab sebelum Nabi.Tapi sekarang harus di asingkan hanya karena datangnya HAM

Kaum Homoseksual (baca Homo) terus menyuarakan dan “meminta” hak-haknya agar diterima oleh agama dan masyarakat. “Manusia tidaklah berhak menilai taqwa seorang homoseks atau lesbi, hanya Allah yang berhak menilai,” begitu sering terdengar.

Simpati terhadap prilaku kaum yang diperangi Nabi Luth telah membuat sebagian ilmuan buta terhadap hukum agama. Padahal, Islam mengutuk keras perbuatan itu karena membawa malapetaka kehidupan agama dan sosial. Seruan untuk kembali kejalan yang benar tetap terbuka, sebelum adzab Allah menimpa.

Di sisi lain, problem moral yang terus mengguncang dan memicu kontroversi hebat di Barat hingga saat ini menyangkut homoseksualitas. Dunia Barat, bahkan Gerejapun ikut menentukan batas-batas moral soal homoseksual. Padahal prilaku tersebut sudah dicap berabad-abad sebagai praktik kotor dan maksiat. Tiba-tiba, sekarang harus dihormati sebagai Hak Asasi Manusia (HAM). Termasuk yang terjadi di Indonesia saat ini.

Puncak kehebohan kasus homoseksual di Barat terjadi di mana bulan November 2003, di mana Gereja Anglikan di New Hamspire mengangkat Gene Robinson, seorang homoseksual, menjadi Uskup. Menurut Roman Wiliam (Uskup besar Archbishop ) berasumsi bahwa pelantikan itu akan membawa konsekwensi yang serius bagi keutuhan komunitas gereja.

Seorang Teolog kristen pendukung homoseksual mambuat tafsiran tentang Homoseks. John J. Mc Neil Sj menulis buku “The Curch and the homoseksual” di mana memberikan justifikasi moral terhadap praktik homoseksual. Menurut dia,"tuhan menghukum kaum Sodom dan Gomoroh bukan karena praktik homoseksual , tetapi karena ketidak sopanan penduduk kota itu terhadap tamu lot. Tahun 1976 dalam pertemuan tokoh –tokoh gereja di Minneapolis AS dideklarasikan, bahwa kaum homoseks adalah anak-anak tuhan (homoseks person are chlidren of God).Walaupun tokoh-tokoh gereja lain mengutuk keras perbuatan itu. Anehnya para pemimpin gereja itu tidak hanya mendukung, akan tetapi sebagian mereka juga pelaku homosesk.

Homoseks dan Liberal

Dengan payung HAM, homoseks dihalalkan tahun 2001 di Belanda. Kini kaum homo mencari upaya dan celah agar Indonesia merasa perlu menerimanya dan dicarikan landasan hukumnya. Sikap ini sangat didukung para pengusung liberalism, meski, jelas-jelas bertentangan dengan hukum Islam.

Irsad Manji, tokoh lesbian yang dipuji-puji aktivis liberal Indonesia membuat buku berjudul,”Beriman Tanpa Rasa Takut: Tantangan Umat Islam Saat Ini.” Di sampul depan buku ini, memuji Manji sebagai ”Satu dari Tiga Miuslimah Dunia yang Menciptakan Perubahan Positif dalam Islam.”

Buku Irsyad Manji ini tidak saja menggugat sejumlah ajaran pokok dalam Islam, termasuk keimanan kepada keotentikan Al-Quran dan kema’shuman Nabi Muhammad saw. Manji secara terbuka menggugat: ”Sebagai seorang pedagang buta huruf, Muhammad bergantung pada para pencatat untuk mencatat kata-kata yang didengarnya dari Allah. Kadang-kadang Nabi sendiri mengalami penderitaan yang luar biasa untuk menguraikan apa yang ia dengar. Itulah bagaimana ”ayat-ayat setan” – ayat-ayat yang memuja berhala – dilaporkan pernah diterima oleh Muhammad dan dicatat sebagai ayat otentik untuk Al-Quran. Nabi kemudian mencoret ayat-ayat tersebut, menyalahkan tipu daya setan sebagai penyebab kesalahan catat tersebut. Namun, kenyataan bahwa para filosof Miuslim selama berabad-abad telah mengisahkan cerita ini sungguh telah memperlihatkan keraguan yang sudah lama ada terhadap kesempurnaan Al-Quran. (hal. 96-97). Itukah yang disebut kalangan penganut faham liberal sebagai Mujtahidah Muslimah? Sungguh binasa bagi orang-orang yang memujanya.Kemudian membenarkan ucapannya yang jelas-jelas menodai Islam dan perasaan kaum Muslimin.

Ada lagi dosen Universitas Islam Negeri (UIN) yang keblinger. Meski bukan pakar fikih (hukum Islam) ia berani menghalalkan homoseksual dan lesbian.

Propesor Dr. Musdah Mulia, nama sang dosen itu, mengatakan, "sepanjang bacaan saya terhadap kisah Nabi Luth yang dikisahkan dalam Al-Quran (al-A'raf 80-84 dan Hud 77-82) ini, tidak ada larangan secara eksplisit baik untuk homo maupun lesbian," ujarnya.

Mungkin, Musdah Mulia tak paham ada isyarat-isyarat larangan dalam Qs.al-A'raf ayat 80-84 tersebut, karena perbuatan itu adalah fahisah (keji/buruk) yang belum pernah dikerjakan sebelum kaum Nabi Luth.

Ada pula lulusan IAIN Semarang. Namanya, Sumanto Al-Qurtubi. Ia pernah mengatakan, ”Kisah Luth hanya sekedar story atau mitos. Gay, lesbian dan waria juga bagian dari fitrah atau kodrah manusia, hal itu tidak menyalahi kodrat, melainkan sesuatu yang wajar, natural dan given adanya. Kita memandang homoseks itu dianggap "menyimpang" karena kita kaum hetero, jangan-jangan kaum hetero ini juga dianggap "menyimpang "oleh saudara kita yang kebetulan homo". [baca Justisia Edisi 2004] .

Dalam tafsir Ibnu katsir secara eksplisit Allah menciptakan untuk kaum lelaki (dzakar) istri-istri (unsa) dari jenismu sendiri. Yaitu perempuan yang diciptakan berasal dari tulang rusuk sebelah kanan Adam, bukan menciptakan pasangan homo atau lesbi. Penciptaan itu agar mereka mendapat ketenangan dan keturunan anak. Dan terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berfikir. Kata-kata homo atau lesbi itu juga tidak ada.

Keyakinan Musdah Mulia dan kaum liberal pada tafsitan rasio telah membenarkan perbuatan kaum yang ditumpas Nabi Luth dan memberikan hukum yang tak berdasar. Menurut Ibnu Taimiyah, "seorang mufassir tidak boleh beralih kedudukannya menjadi mutakallim (pemilik firman) dalam Al-Quran adalah Allah". Ibnu Taimiyah sesungguhnya tidak serta-merta mengingkari peranan akal dalam memahami ayat-ayat Al-Quran. Dalam kesimpulannya: memahami pembicaraan (taddabur al-kalam) yakni firman Allah-tanpa memahami makna-maknanya merupakan suatau yang inposibel, karena memikirkan sesuatu pembicaraan ('aql al-kalam) berarti juga memahaminya. Makna Ayat tidak serta merta dipahami secara literal, sesungguhnya ia memiliki maksud tertentu.

Imam Hasan al-Bashri pernah berkata, “Sesungguhnya orang mukmin adalah orang yang berbaik sangka terhadap Tuhannya dan yang baik amalnya. Sedangkan orang keji ialah yang berburuk sangka terhadap Tuhannya dan buruk pula amalnya.”

Adanya perilaku homoseksual merupakan prilaku amal yang baik?. Mereka mengira bahwa agama dan tuhan tidak adil dan bijaksana. Sebenarnya Allah telah membebaskan manusia dari berbagai penyakit hati, penyakit kelamin dan penyakit kejiwaan, akan tetapi merekalah yang memilih untuk menyiksa dirinya. Kemudian menunggu-nunggu datangnya adzab yang telah Allah janjikan.

Hikmah Dari Kota Pompeei

Ingat kaum homo ingat pula Gunung Vesuvius. Yang dikenal sebagai simbol negara Italia, khususnya kota Naples. Gunung yang telah membisu sejak dua ribu tahun inijuga dinamai “The Mountain of Warning” (Gunung Peringatan). Tentu ada maksudnya. Pemberian nama ini bukanlah tanpa sebab. Adzab yang menimpa penduduk Sodom dan Gommorah, yakni kaum yang diperangi Nabi Luth as, sangatlah mirip dengan bencana yang menghancurkan kota Pompeii. Sumber :http://www.harunyahya.com/indo/artikel/057.htm

Al-Quran mengisahkan kepada kita bahwa tidak ada perubahan dalam hukum Allah (sunnatullah): “ Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu” (QS. Al-Faathir, 35:43).

Siapapun yang menentang hukum Allah dan berusaha melawan-Nya akan terkena sunatullah yang sama. Pompeii, yang merupakan simbol dari degradasi akhlaq yang dialami kekaisaran Romawi, adalah pusat perzinaan dan homoseks. Nasib Pompeii mirip dengan kaum Nabi Luth. Kehancuran Pompeii terjadi melalui letusan gunung berapi Vesuvius.

Dari Ibnu Umar radhiallanhu ‘anhuma beliau berkata: Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir.” Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati.” (HR. Bukhari).

Islam Datang seolah-olah Asing di kalangan orang-orang penyembah berhala dan kebobrokan moral bangsa Arab ketika itu. Sekarang Islam-pun (seolah) harus di asingkan hanya karena datangnya Hak Asasi manusia (HAM), Gender, demokrasi, pluralisme, liberalisme dan lain-lain. Fenomena kalangan sebagian intelek tentang pemahaman agama saat ini –yang menafsirkan Al-Quran berdasarkan nafsu mereka--benar-benar telah menyesatkan, mengikuti hawa nafsu, kemudian memberikan hukum yang zalim. Sungguh bencana bagi orang-orang yang telah tolong menolong dalam kemaksiatan.

Rasululllah Saw bersabda :"Yang aku takuti terhadap umatku ialah pemimpin-pemimpin yang menyesatkan".(HR. Abu Dawud), pada perkataan lain,"Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan seorang ulama, hukum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan".(HR. Asysyihaab) Kemudian, "Celaka atas umatku dari ulama yang buruk". (HR. Al Hakim).Dari keteranga itu dapat diambil hikmah agar para ulama kontemporer tetap konsisten pada syariat dan terus mengembangkan penahaman Al-Quran dan hadis tanpa mempertuhankan hawa nafsu.

Penutup, Islam dan Barat adalah dua hal yang jauh berbeda. Homoseksual adalah diantara produk liberal dari dunia Barat. Kalau seandainya Islam sama seperti kaum gereja di Barat yang terus merombak ayat-ayatnya. Maka Al-Quran sebagai wahyu sudah hilang esensinya sebagai kalam Allah menjadi kalam manusia.

sumber : http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8138:islam-homoseksual-dan-hikmah-kota-pompeei-&catid=68:opini&Itemid=68

Instal Ulang, E-mail Enggak Hilang

Kurang dari sebulan lagi Windows 7 dirilis. Di saat itu, kita merasakan Windows yang benar-benar “fresh”. Tampilan secantik Vista dipadu dengan kecepatan Windows XP. Sebelum instal ulang, baiknya buat cadangan dulu buat data penting -- entah itu ditaruh ke CD/DVD atau disalin ke harddisk eksternal.

Backup data sih bisa pakai copy-paste, enggak ada masalah. Tapi, backup e-mail harus pakai cara khusus. Inilah caranya.
1. Buka Microsoft Outlook
2. Klik menu [File], lalu klik [Import and Export...].
3. Pada kotak dialog “Import and Export Wizard”, pilih [Export to a file], lalu klik [Next].
4. Pilih [Personal Folder File (.pst)], lalu klik [Next].
5. Pilih folder yang ingin Anda backup. Jika Anda ingin mem-backup seluruh folder, pilih Personal Folder dan beri tanda centang pada [Include subfolders], lalu klik [Next].
6. Tentukan nama file dan folder tempat hasil backup akan disimpan, lalu klik [Finish].
7. Jika Anda ingin agar file hasil backup Anda aman, beri password pada file tersebut. Jangan lupa untuk memilih option [Compressible Encryption], lalu klik [OK].

Kalau sudah tunggu untuk proses backup. Bila prosesnya sudah selesai, pindahkan file pst ke CD, DVD, atau USB flash disk—pokoknya jangan di partisi sistem operasilah. Kemudian, Anda bisa format hard disk untuk instal Windows 7 dan Office 2007.

Agar e-mail bisa terbaca kembali di Windows 7, lakukan langkah ini:
1. Masuklah Microsoft Outlook
2. Klik menu [File], lalu klik [Import and Export..].
3. Pada kotak dialog “Import and Export Wizard”, pilih [Import from another program or file], lalu klik [Next].
4. Pilih Personal Folder File (.pst), lalu klik [Next].
5. Tentukan nama file dan folder tempat file back-up Anda disimpan, lalu klik [Next].
6. Tentukan di folder mana Anda akan meletakkan file hasil impor, lalu klik [Finish].

sumber: PCplus

Konser Mahasiswa Baru FSP-UKSW

Petang itu Recitall Hall tampak ramai dikunjungi mahasiswa. Senat Mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukkan Universitas Kristen Satya Wacana (FSP-UKSW) menggelar acara bertajuk Freshman Concert 2009 "Unpluged" (16/9).

Acara yang dimulai pukul 18.30 ini dimeriahkan oleh 35 mahasiswa baru yang terbagi dalam 5 kelompok yaitu: D Exo, Dolce, Grocopati, Holy Light, dan The Odds. Tiap kelompok terdiri dari 7 mahasiswa dan 2 kali menampilkan kebolehannya.

Lagu yang dimainkan mahasiswa baru ini bermacam-macam. Mulai dari Isabella, Wonderfull World, Indonesia Pusaka, Kampuang Nan Jauh di Mato sampai lagu Doraemon yang semuanya dikemas dalam pertunjukkan yang apik.

"Secara umum ini merupakan bentuk makrab, karena kita dari jurusan musik maka dikemas dengan cara seperti ini. Dengan acara ini, mahasiswa baru sudah bisa merasakan bagaimana rasanya tampil di panggung," ungkap Brei mahasiswa FSP, salah seorang panitia acara ini.

Tak hanya mahasiswa baru, mahasiswa angkatan atas juga mempertunjukkan kemahirannya memainkan alat musik. Selama kurang lebih 15 menit Keroncong Kakuati memainkan aneka macam lagu yang dikemas dalam pertunjukkan yang diselingi komedi. Selain itu tampil pula String-X yang memainkan soundtrack Avatar dan Gradasi.

Dalam kesempatan ini dilakukan penerimaan mahasiswa baru di FSP-UKSW secara simbolis dengan penyematan pin kepada 2 mahasiswa baru oleh Dekan FSP Paulus Dwi Hananto, S.Sn. (upk_bphl).

Konser Mahasiswa Baru FSP-UKSW

Petang itu Recitall Hall tampak ramai dikunjungi mahasiswa. Senat Mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukkan Universitas Kristen Satya Wacana (FSP-UKSW) menggelar acara bertajuk Freshman Concert 2009 "Unpluged" (16/9).

Acara yang dimulai pukul 18.30 ini dimeriahkan oleh 35 mahasiswa baru yang terbagi dalam 5 kelompok yaitu: D Exo, Dolce, Grocopati, Holy Light, dan The Odds. Tiap kelompok terdiri dari 7 mahasiswa dan 2 kali menampilkan kebolehannya.

Lagu yang dimainkan mahasiswa baru ini bermacam-macam. Mulai dari Isabella, Wonderfull World, Indonesia Pusaka, Kampuang Nan Jauh di Mato sampai lagu Doraemon yang semuanya dikemas dalam pertunjukkan yang apik.

"Secara umum ini merupakan bentuk makrab, karena kita dari jurusan musik maka dikemas dengan cara seperti ini. Dengan acara ini, mahasiswa baru sudah bisa merasakan bagaimana rasanya tampil di panggung," ungkap Brei mahasiswa FSP, salah seorang panitia acara ini.

Tak hanya mahasiswa baru, mahasiswa angkatan atas juga mempertunjukkan kemahirannya memainkan alat musik. Selama kurang lebih 15 menit Keroncong Kakuati memainkan aneka macam lagu yang dikemas dalam pertunjukkan yang diselingi komedi. Selain itu tampil pula String-X yang memainkan soundtrack Avatar dan Gradasi.

Dalam kesempatan ini dilakukan penerimaan mahasiswa baru di FSP-UKSW secara simbolis dengan penyematan pin kepada 2 mahasiswa baru oleh Dekan FSP Paulus Dwi Hananto, S.Sn. (upk_bphl).

Konser Mahasiswa Baru FSP-UKSW

Petang itu Recitall Hall tampak ramai dikunjungi mahasiswa. Senat Mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukkan Universitas Kristen Satya Wacana (FSP-UKSW) menggelar acara bertajuk Freshman Concert 2009 "Unpluged" (16/9).

Acara yang dimulai pukul 18.30 ini dimeriahkan oleh 35 mahasiswa baru yang terbagi dalam 5 kelompok yaitu: D Exo, Dolce, Grocopati, Holy Light, dan The Odds. Tiap kelompok terdiri dari 7 mahasiswa dan 2 kali menampilkan kebolehannya.

Lagu yang dimainkan mahasiswa baru ini bermacam-macam. Mulai dari Isabella, Wonderfull World, Indonesia Pusaka, Kampuang Nan Jauh di Mato sampai lagu Doraemon yang semuanya dikemas dalam pertunjukkan yang apik.

"Secara umum ini merupakan bentuk makrab, karena kita dari jurusan musik maka dikemas dengan cara seperti ini. Dengan acara ini, mahasiswa baru sudah bisa merasakan bagaimana rasanya tampil di panggung," ungkap Brei mahasiswa FSP, salah seorang panitia acara ini.

Tak hanya mahasiswa baru, mahasiswa angkatan atas juga mempertunjukkan kemahirannya memainkan alat musik. Selama kurang lebih 15 menit Keroncong Kakuati memainkan aneka macam lagu yang dikemas dalam pertunjukkan yang diselingi komedi. Selain itu tampil pula String-X yang memainkan soundtrack Avatar dan Gradasi.

Dalam kesempatan ini dilakukan penerimaan mahasiswa baru di FSP-UKSW secara simbolis dengan penyematan pin kepada 2 mahasiswa baru oleh Dekan FSP Paulus Dwi Hananto, S.Sn. (upk_bphl).

Beswan Djarum, Meraih Dedikasi Insan-insan Berpotensi



JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberi beasiswa sebaiknya tidak berperan hanya untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi semata kepada para penerimanya.

Lebih dari itu, harus dapat memberikan pendidikan yang turut membuka peluang mengembangkan diri di bidangnya masing-masing. Karena ribuan, bahkan jutaan orang Indonesia, tentu masih berharap bisa memeroleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya.

Maka, jika hanya terfokus pada prestasi akademik, hal itu rasanya hanya "pemberian" yang sia-sia. Tak kurang, pemberi beasiswa harus bisa menghasilkan insan-insan potensial. Merekalah yang kelak menjadi awal lahirnya cendekiawan-cendekiawan baru yang arif menyikapi berbagai perubahan di sekitarnya.

Untuk itulah, proses pembelajaran yang diberikan oleh si pemberi beasiswa harus bisa mengarahkan para generasi muda pada pembelajaran yang inovatif, yang bisa memunculkan ide-ide baru sebagai respon atas perubahan lingkungan sekitar.

Proses pembelajaran yang diberikan melalui program Djarum Bakti Pendidikan, misalnya. Hasil dari segenap aspek pembelajaran yang diberikan melalui program ini berhasil dibuktikan lewat dedikasi para penerima Beasiswa Djarum atau biasa disebut Beswan Djarum yang berkiprah di bidang pendidikan dan sosial.

Mohtarom, contohnya, seorang Beswan Djarum yang telah menamatkan pendidikan pascasarjana. Mohtarom mengaku, menjadi Beswan tidak semata memberi peningkatan pada pencapaian prestasi akademik. Baginya, beasiswa tersebut juga memberinya kesempatan berkontribusi pada masyarakat sekitar.

Membuktikan ucapannya itu, Mohtarom membentuk Lembaga Pendidikan Profesi Guru (LPPG). Bersama lembaga yang dibidaninya itu, dirinya bergabung dalam kegiatan Djarum Peduli Madrasah (DPM) di Kudus untuk berupaya meningkatkan profesionalisme guru-guru madrasah.

Selain itu, dia juga merintis pembangunan kebun penghijauan berbasis sekolah. Upayanya tersebut kini telah diimplementasikan di sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Pembelajaran Kreatif

Selain inovasi, pembelajaran kreatif juga sangat penting ditekankan. Karena dengan hal itulah penerima beasiswa bisa mengembangkan kegiatan yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, melainkan juga untuk orang lain.

Sementara itu, aspek pembelajaran yang mencerdaskan perlu diusung untuk mendukung program pembelajaran kreatif tersebut, sehingga mahasiswa penerima beasiswa mampu menyelesaikan studi untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencapai prestasi yang tinggi.

Dante Darmawangsa adalah satu contoh lain Beswan yang mampu menunjukkan partisipasi konkret di bidang pendidikan. Dia mengaku sangat bersyukur terpilih menjadi penerima beasiswa tersebut.

Kini, Dante adalah sosok yang selalu tampil penuh percaya diri. Pelatihan soft skills yang diterimanya, berbagai latihan pengembangan kepribadian yang ditawarkan kepadanya, telah "mengubah" pribadinya begitu berbeda. Pemegang gelar Magister Bahasa Perancis itu kini bukan lagi sosok Dante yang pendiam. Sekarang ini, ia adalah sosok yang aktif menjadi pendidik profesional di Pusat Kebudayaan Perancis CCF di Bandung, Jawa Barat.

Tak ubahnya Dante, Mala Ekayanti pun mengaku memiliki keberuntungan sama. Alumnus Universitas Indonesia yang berkarya di bidang kehumasan di sebuah hotel bertaraf internasional di Jakarta ini mengakui, pelatihan dan pengalamannya menjadi peraih Beswan telah memperkaya dan membantu dirinya dalam bekerja.

“Kemampuan menulis siaran pers yang saya miliki merupakan sebagian hasil dari materi lomba karya tulis yang saya ikuti di sini. Selain itu, yang lebih penting lagi, saya juga belajar banyak untuk berdisiplin, bertanggung jawab, serta menjadi pemimpin atas diri saya sendiri,” ungkap Mala, Sabtu (26/9).

Lebih jauh, perempuan kelahiran 21 Oktober 1984 itu mengatakan, dari berbagai kegiatan pelatihan seperti leadership training dan outbound, ia belajar untuk percaya atas kemampuan dirinya sendiri. Ia percaya, dirinya bisa mengembangkan berbagai potensi dalam dirinya.

Dia mengatakan, selain menerima uang beasiswa, program pembelajaran yang diterimanya di sini telah mendorongnya berinisiatif mengikuti berbagai kegiatan bersama organisasi pemberi beasiswa tersebut. Dari sinilah ia belajar berorganisasi dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan event yang digagas oleh para penerima beasiswa lainnya.

“Saya sangat bersyukur akan hal ini, oleh karena itu gunakan segala kesempatan yang ada untuk belajar dan mengeruk ilmu sebanyak-banyaknya dari pelatihan maupun dari para pemberi beasiswa," ujar pehobi menulis dan menggambar ini.

Pemberdayaan Masyarakat

Kreatifitas dan inovasi ternyata masih belum cukup jika tak disertai pembelajaran yang menekankan pada aspek-aspek yang mampu mencerahkan langkah di masa depan. Yaitu, program pembelajaran yang bisa dijadikan batu loncatan para penerima beasiswa untuk menjadi pribadi lebih baik dan berguna bagi masyarakat di sekelilingnya.

Adapun, semangat kepedulian untuk memperhatikan lingkungan sekitar itu telah dicontohkan oleh Ujang Ruhliana. Beswan asal Universitas Lampung itu kini aktif sebagai pekerja sosial. Konsentrasi bidangnya adalah memberdayakan anak-anak jalanan (anjal) dengan pendanaan swadaya dari berbagai usaha mandiri yang dilakukannya.

Setali tiga uang, upaya yang dilakukan oleh Ujang pun dilakoni oleh Dewi. Ia meniti karier di bidang pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan PNMPM Mandiri. Di situ, ia bertugas menjadi fasilitator pemberdayaan masyarakat.