Salatiga Carnival Center

Salatiga Carnival Center
Sebuah event akbar tahunan WORLD CULTURE FASHION CARNIVAL..

Profil Saya

Foto saya
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
I was born in Solo, December 25, 1987 from the father of Drs. Luke Suroso and Mrs. Sri Puji Lestari Hantokyudhaningsih. I grew up in a city full of culture that is the city of Solo. as the descendants of the solos even have blood from a stranger. I was born like a tiny man, weighing> 4 kg. the second child of three brothers that I tried to be a pioneer and a child who was always proud of my extended family. trained hard in terms of education and given the religious sciences until thick. I am standing upright in my life the 19th to voice the aspirations of the marginalized of LGBT in the city of Salatiga. as a new city that will be a starting point toward change and transformation that this country is a country truly democratic. soul, body and all of my life will always fight for rights of the marginalized is to get our citizen rights. Ladyboys no rights, no gay rights, no rights of lesbian, but there's only citizen rights regardless of sexual orientation and gender.

02 Juni 2008

DARI BIASA MENJADI LUAR BIASA

Mungkin kita kurang tahu apa itu peer educater dan petugas outreach. Hanya seorang aktifis yang bergerak di dunia sosiallah yang mampu untuk memberikan penjelasan. Dari penerjemahan bahasanya sendiri arti peer educater adalah pendidikan sebaya dan petugas outreach adalah petugas lapangan. Ini biasanya dimiliki dilembaga yayasan yang berdaya jangkau luas dan mempunyai jaringan yang luas juga serta bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang berbelit.
Salah satu mahasiswa dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga telah bergabung di salah satu yayasan yang tergabung di yayasan GESSANG ( Gerakan Sosial, Advokasi, dan HAM untuk gay ) yang berdaya jangkau di Jawa Tengah. Mahasiswa yang baru menginjakkan di tahun pertama di FISIPOL Jurusan komunikasi ini kembali meraih sebuah kepercayaan untuk memimpin Kota Salatiga mengarahkan kepada MSM untuk mencegah adanya penyebaran virus HIV/Aids.
Mahasiswa yang berkelahiran tanggal 25 Desember 1987 ini mempunyai cita-cita untuk menjadi seorng entertainment dengan tidak akan meninggalkan visi dan misinya untuk mencegah penyebaran HIV/Aids. Saat Koran ini mewawancarai beliau. Mahasiswa ini mempunyai keinginan dari dalam dirinya untuk mengubah pikiran para MSM yang menyatakan bahwa penggunaan kondom hanya menghabiskan uang saja. Tetapi mahasiswa yang berpawakan tinggi besar ini tidak hanya ingin mengubah itu saja tetapi ingin membuat opini publik yang sering mengatakan bahwa MSM sangat riskan dengan yang namanya HIV/Aids. Tetapi mahasiswa kelahiran Solo ini sangat mengharapkan citra atau image itu akan menghilang.
Sebelum menjadi seorang petugas lapangan beliau menjadi seorang peer educater untuk teman-teman sebayanya. Telah lama menjadi seorang PE maka dari yayasan mengangkatnya menjadi Petugas lapangan utntuk kota Salatiga. Mahasiswa yang sering dipanggil oleh temannya dengan sebutan yang aneh-aneh tapi mahasiswa menganggap bahwa sindiran itu merupakan sebuah candaan untuk mencairkan suasana yang ada. Mahasiswa ini juga bukan hanya berherk di dunai organisasi sosial saja, tetapi di dunia entertaint pun mahasiswa ini mampu untuk menunjukkan kebolehannya di duani tarik suara. Dengan mengikuti Paduan Suara Mahasiswa “ Voice “ Universitas Kristen Satya Wacana mampu menunjukan eksistensinya di dunia tarik suara. Bukan hanya itu saja mahasiswa yang mengambil jurusan komunikasi mampu untuk menunjukan bakatnya kemabali di dunia broadcasting atau penyiaran. Sebagai penyiar di salah satu radio kampus terkemuka di Salatiga ini beliau memberikan warna baru untuk kota Salatiga.
Mahasiswa ini senang dengan orang yang berbau seni dan selalu menggunakan perasaan dalam menyelesaikan masalah. Beliau juga mempunyai sifat ‘open minded’ yang telah terbuka dengan semua hal dan tanpa terkecuali. Beliau mampu menunjukan sebagai multi talent dibanyak bidang. Mahasiswa ini sering dipanggil dengan Theodurus Gary Natanael atau sering dipanggil Theo atau Evan.