SIDOARJO — Apes benar pemuda hidung belang bernama Didik Santoso. Gara-gara mengencani waria bertarif Rp 20.000, pemuda berusia 26 tahun, warga Porong, malah ditodong dan kehilangan uang Rp 500.000 plus sebuah telepon selular miliknya, Minggu (16/11).
Korban juga dipaksa melucuti baju hingga tinggal celana kolor. Si waria lari tunggang langgang begitu penodong beraksi. Seusai digarong, korban dibiarkan berjalan sendirian dalam keadaan setengah telanjang. Kebetulan korban berpapasan dengan anggota Polsek Krian yang sedang menjalankan operasi preman bersandi Embong Baya.
“Korban baru saja dikerjai preman, anggota langsung menyebar, 15 menit berselang akhirnya tersangka kami tangkap. Namun, uang rampasannya habis untuk pesta minuman keras,” kata AKP Kadarisman Kapolsek Krian, Senin (17/11).
Dari penyidikan kasus penodongan itu, terungkap identitas tersangka bernama Abdul Gofur, warga Katerungan, Krian, Sidoarjo. Kendati uang rampasan sudah habis, penyidik Polsek Krian telah menyita ponsel milik korban.
Operasi preman yang digelar Polres Sidoarjo di bantaran Sungai Porong menjaring 35 preman dan 12 pekerja seks komersial (PSK). Sebanyak 35 orang yang diduga preman itu ditangkap saat melangsungkan pesta miras di lokalisasi kelas teri Tangkis Sungai Porong. PSK yang mangkal di Tangkis Porong sebagian ada yang lari ke arah permukiman.
Saat penggerebekan berlangsung, ada beberapa PSK yang tengah melayani lelaki hidung belang di gubuk. Begitu polisi datang, pasangan mesum itu lari tunggang langgang. Ada yang hanya pakai baju dan celananya ditenteng karena takut dibawa ke Polres Sidoarjo.
11 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar