WASHINGTON - Gay masuk militer? Tidak umum memang. Meski begitu, sebuah studi menemukan, kehadiran gay di ketentaraan tidak mengurangi kemampuan tempur dan kesempatan memenangi perang.
"Studi ini menunjukkan, mengizinkan gay dan lesbian masuk militer tidak akan menimbulkan risiko apa pun atas moral, kepatuhan pada perintah, disiplin, dan kekompakan," begitu bunyi laporan penelitian yang dirilis pusat riset di California kemarin (8/7).
Penelitian tersebut dilakukan empat pensiunan pejabat militer. Salah satunya adalah seorang letnan jenderal angkatan udara yang pernah mempertanyakan kebijakan baru yang dibuat Presiden Bill Clinton pada 2003. Saat itu Clinton meminta agar orientasi seksual calon anggota militer tidak lagi ditanyakan.
Mengganggu kekompakan kesatuan memang menjadi kekhawatiran utama saat Kongres meloloskan kebijakan itu lima tahun lalu. Padahal, mereka tidak bisa begitu saja mengatakan mereka gay atau biseks.
"Dalam hal ini, yang menjadi masalah adalah keyakinan dan kepercayaan diri di antara anggota kesatuan," kata Letnan Kolonel Robert Maginnis yang pensiun pada 1993. Saat itu mereka yang punya orientasi seksual berbeda ditempatkan di lingkungan yang lebih tertutup. (AP/dia/soe)
( sumber : www.batampos.co.id )
22 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar