Salatiga Carnival Center

Salatiga Carnival Center
Sebuah event akbar tahunan WORLD CULTURE FASHION CARNIVAL..

Profil Saya

Foto saya
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
I was born in Solo, December 25, 1987 from the father of Drs. Luke Suroso and Mrs. Sri Puji Lestari Hantokyudhaningsih. I grew up in a city full of culture that is the city of Solo. as the descendants of the solos even have blood from a stranger. I was born like a tiny man, weighing> 4 kg. the second child of three brothers that I tried to be a pioneer and a child who was always proud of my extended family. trained hard in terms of education and given the religious sciences until thick. I am standing upright in my life the 19th to voice the aspirations of the marginalized of LGBT in the city of Salatiga. as a new city that will be a starting point toward change and transformation that this country is a country truly democratic. soul, body and all of my life will always fight for rights of the marginalized is to get our citizen rights. Ladyboys no rights, no gay rights, no rights of lesbian, but there's only citizen rights regardless of sexual orientation and gender.

22 Juli 2008

Di California Gay Boleh Kawin


SAN FRANCISCO, JUMAT - Ratusan pasang kaum homoseksual California berpelukan, berciuman, dan berurai air mata begitu mendengar pengadilan tinggi negara bagian terbesar di AS itu mengesahkan UU perkawinan sejenis.

Tetapi, kemenangan para pejuang hak kaum homoseksual, Kamis (15/5) atau Jumat (16/5) waktu Indonesia, itu tampaknya tak akan berlangsung lama. November depan, California akan menggelar pemungutan suara atas usulan amandemen UU oleh kelompok agama dan konservatif. Amandemen ini, kalau disetujui, akan menganulir keputusan pengadilan itu dan selanjutnya melarang perkawinan sejenis.

"Yang penting ini mengubah kemarahan menjadi cinta. Kami saling cinta. Kami sekarang punya hak yang sama di bawah UU. Kami akan segera menikah," kata Robin Tyler yang bersama pasangan perempuannya menjadi penggugat dalam kasus itu.

Begitu palu diketukkan, kerumunan orang di dalam Balai Kota langsung mengepalkan tinju ke atas. Begitu juga dengan orang-orang yang menyelimutkan bendera pelangi, bendera kebanggaan kaum gay.

Sementara itu di Castro, distrik pusat gay di San Francisco, Tim Oviatt menangis saat menyaksikan berita itu di televisi. "Saya telah menunggu ini selama hidup. Ini sebuah momen yang menegaskan sebuah kehidupan," kata Oviatt.

Sejak siang, pasangan-pasangan gay dan lesbian telah berbaris di depan Balai Kota untuk mendaftarkan diri untuk mendapatkan akta nikah. Di West Hollywood, para pendukung kaum ini berencana menyajikan kue perkawinan dalam sebuah perayaan malam harinya.

James Dobson, ketua kelompok Kristen konservatif, Focus on the Family, menyebut kerumunan itu biadab. Kelompoknya telah menghabiskan dana ribuan dolar untuk mengegolkan pemungutan suara November itu.
"Terserah rakyat California saja, apakah mereka akan mempertahankan perkawinan tradisional dengan menyetujui sebuah amandemen konstitusional. Hanya dengan itu mereka bisa melindungi diri dari tirani yudisial, seperti contoh terakhir," kata Dobson lewat surat elektronik.

Putusan ini diambil oleh majelis hakim yang didominasi kaum Republik dengan komposisi 4-3. Putusan ini menjatuhkan UU negara bagian yang melarang perkawinan sejenis dan menganggap hubungan semacam itu, meski disertai keuntungan finansial seperti layaknya perkawinan, tidak cukup.

SAS
Sumber : AP

Tidak ada komentar: