Salatiga Carnival Center

Salatiga Carnival Center
Sebuah event akbar tahunan WORLD CULTURE FASHION CARNIVAL..

Profil Saya

Foto saya
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
I was born in Solo, December 25, 1987 from the father of Drs. Luke Suroso and Mrs. Sri Puji Lestari Hantokyudhaningsih. I grew up in a city full of culture that is the city of Solo. as the descendants of the solos even have blood from a stranger. I was born like a tiny man, weighing> 4 kg. the second child of three brothers that I tried to be a pioneer and a child who was always proud of my extended family. trained hard in terms of education and given the religious sciences until thick. I am standing upright in my life the 19th to voice the aspirations of the marginalized of LGBT in the city of Salatiga. as a new city that will be a starting point toward change and transformation that this country is a country truly democratic. soul, body and all of my life will always fight for rights of the marginalized is to get our citizen rights. Ladyboys no rights, no gay rights, no rights of lesbian, but there's only citizen rights regardless of sexual orientation and gender.

02 September 2009

Delapan Rumah di Purwakarta Rusak Akibat Gempa

Laporan wartawan KOMPAS Mukhamad Kurniawan




PURWAKARTA, KOMPAS.com- Sedikitnya delapan rumah milik warga Desa Pasirangin, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, rusak akibat diguncang gempa, Rabu ( 2/9). Tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian tersebut, namun dinding rumah retak dan runtuh, genteng jatuh, dan fondasi bergeser.



"Delapan rumah di sekitar tempat tinggal saya rusak dengan tingkat kerusakan 30-40 persen akibat guncangan gempa beberapa kali pada siang tadi. Kondisi yang sama kemungkinan terjadi di kampung lain di Desa Pasirangin karena karakter tanahnya hampir sama, ujar Wahyu (57)," warga Kampung Pasirangin.



Selain di Kecamatan Darangdan, gempa juga dirasakan oleh warga di sejumlah kecamatan seperti di Purwakarta, Bungursari, Campaka, dan Babakancikao. Warga di sepanjang Jalan Raya Bungursari-Cikopo, misalnya, berhamburan keluar rumah karena khawatir gempa meruntuhkan rumah mereka.



Warga di Jalan Veteran, Jalan Raya Purwakarta-Curug-Klari, serta Jalan Jenderal Sudirman juga keluar rumah dan kantor sesaat setelah gempa terjadi. Gempa membuat pohon dan kabel listrik dan telepon bergoyang, perabot bergemeretak, dan bangunan seperti bergerak, ujar Atin (23) warga di Jalan Raya Bungursari-Cikopo.

Tidak ada komentar: