Salatiga Carnival Center

Salatiga Carnival Center
Sebuah event akbar tahunan WORLD CULTURE FASHION CARNIVAL..

Profil Saya

Foto saya
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
I was born in Solo, December 25, 1987 from the father of Drs. Luke Suroso and Mrs. Sri Puji Lestari Hantokyudhaningsih. I grew up in a city full of culture that is the city of Solo. as the descendants of the solos even have blood from a stranger. I was born like a tiny man, weighing> 4 kg. the second child of three brothers that I tried to be a pioneer and a child who was always proud of my extended family. trained hard in terms of education and given the religious sciences until thick. I am standing upright in my life the 19th to voice the aspirations of the marginalized of LGBT in the city of Salatiga. as a new city that will be a starting point toward change and transformation that this country is a country truly democratic. soul, body and all of my life will always fight for rights of the marginalized is to get our citizen rights. Ladyboys no rights, no gay rights, no rights of lesbian, but there's only citizen rights regardless of sexual orientation and gender.

03 November 2010

Tokoh-Tokoh Terkemuka : GLBT, Jangan Bunuh Diri!



Para pemimpin rohani menyuarakan pendapat mereka dalam sebuah proyek video baru yang tergabung di dalamnya para artis dan tokoh politik yang meyakinkan para gay yang dianiaya bahwa ‘kondisi sekarang sudah lebih baik’. Dalam video pesan tersebut, Evangelical Gereja Lutheran di Amerika memberitahu para korban yang dianiaya bahwa Tuhan mencintai mereka.

“Saya mendengar dengan sakit dan kaget bahwa banyak anak muda yang bunuh diri karena mereka dianiaya dan disiksa, hanya karena mereka berbeda, menjadi gay atau mengakui gay,” kata Rev. Mark S. Hanson. Dia menekankan, “Engkau dikasihi Tuhan. Hidupmu membawa martabat dan keindahan sebagai ciptaan Tuhan. Ada tempat untukmu di dunia ini dan di dalam gereja.”

“Kadangkala, kata-kata dari saudara-saudara Kristen dapat melukai Anda dan saya tahu bahwa diamnya kami dapat membuat Anda terluka,” kata Hanson, yang denominasinya mulai menerima gay secara terbuka tahun lalu.

Proyek ‘It Gets Better’ ini didirikan oleh pastor Katolik Dan Savage. Menurut proyek tersebut, 9 dari 10 murid GLBT (gay, lesbian, biseksual, dan transgender) pernah mengalami kekerasan di sekolah dan lebih dari 1/3 mereka mencoba untuk bunuh diri. Penyediaan dukungan proyek untuk para anak muda GLBT ini, ada belasan video yang dibuat dan menampilkan tokoh terkenal yang memberikan harapan dan menceritakan kisah bagaimana bisa terbebas dari penganiayaan dan menemukan kebahagiaan.

Beberapa di antara mereka yang pernah ada di video ini yaitu Jewel (penyanyi terkenal), Eve, dan Emily dan Martie dari Dixie Chicks, Sekretaris Negara Hillary Clinton, Juru Bicara Gedung Nancy Pelosi, dan Rady Roberts Potts, cucu pembicara di televisi yang bernama Oral Roberts.

Presiden Barack Obama juga menambahkan bahwa dia mendukung proyek ini. Dengan terkejut dan sedih, ketika Obama mengetahui peristiwa bunuh diri oleh gay ini mengatakan, “Hal ini mematahkan hati saya. Hal ini bukanlah sesuatu yang seharusnya terjadi di negara ini. Ketika Anda dianiaya, kelihatannya Anda memang berbeda atau tidak sesuai dengan orang lain, tapi apa yang ingin saya katakan adalah ini : Anda tidak sendiri. Anda tidak melakukan sesuatu yang salah.”

Gene Robinson, seorang Uskup Episcopal New Hampshire, menunjuk secara jelas pesannya kepada Katolik Roma, Southern Baptists dan Mormon yang mengatakan kepada gay bahwa hidup mereka tidak diterima oleh Tuhan. “Saya ingin memberitahu Anda sebagai orang yang rohani, mereka semua salah. Tuhan mencintai Anda sebagaimana Anda adanya,” kata uskup yang juga menjadi gay tersebut. Videonya ini mengundang kontroversi karena dia menyerang grup agama yang lainnya tersebut.

Menanggapi hal ini, Greg Kandra, seorang Katolik Roma di Diocese Brooklyn, New York mengatakan dalam blognya, beliefnet, “Robinson berhak atas pendapatnya sendiri, dan atas teologi moralnya. Kami bisa saja tidak setuju dengan kesimpulannya. Tapi saya tidak bisa menghargai caranya yang salah dalam menggambarkan moral pengajaran kepada yang lain,” kata Greg.

Sejak bunuh dirinya para gay belakangan ini, banyak orang yang mempersalahkan gereja karena ‘anti gay’ mereka. Menurut Jim Daly, pemimpin dari Focus on the Family, percaya bahwa umat Kristen tidak bisa disalahkan sepenuhnya atas tragedi yang terjadi ini karena gereja dan organisasi karena Injil sendiri menempatkan kegiatan homoseksual di luar rancangan Tuhan untuk seksualitas manusia. Tapi dia percaya umat Kristen, harus mempraktikkan solusi yang tepat dalam memperlakukan orang lain.

“Jika ada satu wacana emas yang dikemukakan melalui Injil dan iman, adalah ini : ketika menyangkut hak manusia dan bagaimana cara memperlakukan seorang dengan yang lain, tidak ada orang yang lebih tinggi ataupun lebih rendah derajatnya. Ya, dosa itu tetap ada dan Tuhan tidak bisa mengampuni itu. Tapi Dia meraih orang yang berdosa, yang itu berarti setiap dari kita,” tulisnya dalam sebuah blog di CNN.

“Jadi, jika merusak martabat orang lain, baik dalam bentuk apapun itu, hal ini bertolak belakang dengan kehidupan yang berpusat pada Injil. Dan jika ada anggapan bahwa kaum ortodoks meminta umat Kristen untuk melakukan kekerasan melawan homoseksual adalah sesuatu yang salah dimengerti.”

Tidak ada komentar: