Salatiga Carnival Center

Salatiga Carnival Center
Sebuah event akbar tahunan WORLD CULTURE FASHION CARNIVAL..

Profil Saya

Foto saya
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
I was born in Solo, December 25, 1987 from the father of Drs. Luke Suroso and Mrs. Sri Puji Lestari Hantokyudhaningsih. I grew up in a city full of culture that is the city of Solo. as the descendants of the solos even have blood from a stranger. I was born like a tiny man, weighing> 4 kg. the second child of three brothers that I tried to be a pioneer and a child who was always proud of my extended family. trained hard in terms of education and given the religious sciences until thick. I am standing upright in my life the 19th to voice the aspirations of the marginalized of LGBT in the city of Salatiga. as a new city that will be a starting point toward change and transformation that this country is a country truly democratic. soul, body and all of my life will always fight for rights of the marginalized is to get our citizen rights. Ladyboys no rights, no gay rights, no rights of lesbian, but there's only citizen rights regardless of sexual orientation and gender.

23 Juli 2008

TERBUKALAH AKU


Ini adalah pengalaman yang membuat aku semakin yakin untuk melangkahkan kakiku meniti jalan kehidupan ini. Di hari itu aku masih ingat hari itu adalah hari minggu, karena pada siang hari aku bersama keluargaku menemani dan melihat adikku main band di salah satu mall terbesar di kotaku. Disana aku bersama papa dan mamaku tak lupa kakak perempuanku juga ikut bersama melihat penampilan adikku saat itu. Hari itu sepertinya biasa saja. Tidak ada hal yang special. Tetapi setelah selesai melihat penampilan adikku, kami pulang ke rumah dan beristirahat bersama. Tetapi entah kenapa orang tuaku membahas tingkah lakuku dan membahas semuanya.

Saat itu aku memberanikan diri untuk berkata bahwa aku adalah seorang gay. Pertama kali mereka shock dan tidak mau menerima. Banyak hal yang mereka lakukan untuk perubahanku. Padahal mungkin yang mereka rasakan tidak sama dengan yang aku rasakan. Mungkin mama dan papa saat itu membaca diary ini, aku hanya ingin bilang. Mama dan papa saat itu aku sangat terpukul sekali saat papa menanyakan hal yang sangat bodoh sekali pada diriku. Saat itu papaku hanya bertanya secara 4 mata. “Apa kamu kalau bangun tidur, juga bisa ‘tegang’?”. Hal yang sangat aneh aku rasakan, sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh papaku untuk aku. Mungkin hanya satu hal saat itu dalam benakku. Yang salah aku, atau pikiran papaku.

Aku bingung banget menjawabnya. Mungkin disinilah aku ingin menjawab pertanyaan itu untuk papaku. Sebuah jawaban dari seorang anak yang paling bandel ini. ‘papa, aku adalah seorang lelaki. Walaupun secara orientasi seksual aku adalah gay. Semua secara alat vital, semua milikku itu masih normal. Tidak ada yang salah dari pertanyaan papa saat itu. Tapi yang salah saat itu adalah pemikiran papa yang sempit dan tidak bisa membedakan antara gay dan waria. Papa, theo hanya ingin bilang. Kalau apa yang ditanyakan oleh papa saat itu adalah hal yang membuatku bingung untuk menjawabnya. Semoga dengan membaca diary anakmu ini. Papa, semakin yakin bahwa aku adalah lelaki, walaupun aku seorang gay bukan waria dan bukan banci.’

Mungkin kalian juga memikirkan apa yang aku pikirkan saat itu. Hanya dengan sebuah pertanyaan kecil tapi aneh, yang membuat kita bisa tertawa.

Setelah beberapa hari kejadian itu berlangsung mamaku mulai mem’protect’ aku dengan segala jurus dan ilmu yang dia punya. Mulai menyingkirkan make-up ku, dan segala foto mantan-mantanku. Hal itu sangatlah aneh dan membuat aku semakin berontak. Aku hanya berdoa saja saat itu. Mama dan papa terimalah aku dan aku akan selalu membahagiakan papa dan mama. I Love You….

Tidak ada komentar: