Salatiga Carnival Center

Salatiga Carnival Center
Sebuah event akbar tahunan WORLD CULTURE FASHION CARNIVAL..

Profil Saya

Foto saya
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
I was born in Solo, December 25, 1987 from the father of Drs. Luke Suroso and Mrs. Sri Puji Lestari Hantokyudhaningsih. I grew up in a city full of culture that is the city of Solo. as the descendants of the solos even have blood from a stranger. I was born like a tiny man, weighing> 4 kg. the second child of three brothers that I tried to be a pioneer and a child who was always proud of my extended family. trained hard in terms of education and given the religious sciences until thick. I am standing upright in my life the 19th to voice the aspirations of the marginalized of LGBT in the city of Salatiga. as a new city that will be a starting point toward change and transformation that this country is a country truly democratic. soul, body and all of my life will always fight for rights of the marginalized is to get our citizen rights. Ladyboys no rights, no gay rights, no rights of lesbian, but there's only citizen rights regardless of sexual orientation and gender.

08 September 2009

Presiden Akan Resmikan Dua Jalur Ganda Kereta




BANDUNG, KOMPAS.com - Jalur kereta api ganda dari Cirebon, Jawa Barat menuju Kroya, Jawa Tengah akan diresmikan Rabu (8/9). Aktivitas yang rencananya dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu akan dilakukan bersamaan dengan peresmian kereta ekonomi K3 di Stasiun Kota, Jakarta.

Commercial Director PT Len Industri (Persero) Abraham Mose di Bandung, Selasa (8/9), mengatakan, peresmian juga dilakukan terhadap jalur ganda Pekalongan-Tegal di Jawa Tengah. Setelah jalur ganda dibangun, kereta yang berlawanan arah tidak perlu saling menunggu seperti pada rel tunggal.

Peran PT Len Industri yaitu mengerjakan modifikasi sistem persinyalan untuk jalur-jalur ganda tersebut yang dapat diselesai kan kurang dari setahun. Kami berperan sebagai kontraktor yang bertanggung jawab terhadap modifikasi persinyalan dari rel tunggal menjadi ganda," ujarnya.

Proyek jalur Cirebon-Kroya bernilai Rp 49 miliar dan Pekalongan-Tegal sebesar Rp 30,8 miliar. Jalur Cirebon-Kroya melewati stasiun Purwokerto, Karanggandul, Karangsari, Legok, dan Patuguran serta Pekalongan-Tegal melewati stasiun Pemalang, Surodadi, dan Larangan.

Tidak ada komentar: