27 Oktober 2010
Abu Merapi Sampai ke Pangandaran
Jakarta - Meskipun berjarak sekitar 795 kilometer dari Yogyakarta, abu Gunung Merapi ternyata mampu mencapai Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat. Gerimis abu Merapi sempat melanda Pangandaran tengah malam tadi.
"Abu tidak begitu kelihatan. Bentuknya seperti gerimis, turun tengah malam, sekitar 1 jam," ujar salah satu pembaca detikcom, Taopik, melalui fasilitas Info Anda, Rabu (27/10/2010).
Akibat abu tersebut, genteng dan pohon-pohon menjadi kotor. "Saat itu tebalnya kira-kira 1 cm," terangnya.
Namun demikian, hal ini tak berlangsung lama. Hujan kemudian turun dan abu menjadi tipis.
"Kalau sekarang bentuknya abu kecil seperti debu. Belum terlalu mengotori pernapasan. Pandangan mata tidak terganggu," ucapnya.
Kali ini merupakan pertama kalinya abu Merapi sampai ke Pangandaran. Saat Merapi meletus tahun 2006 lalu, abunya tidak mencapai daerah yang terletak di Jawa Barat ini.`
"Tahun 2006 tidak sampai ke sini, baru kali ini," tandasnya.
Abu Merapi juga berhembus ke Gombong (Kebumen) dan Cilacap.
Label:
Bencana,
Gunung Merapi,
Merapi Meletus,
Theodurus
Letusan Merapi Bersifat Eksplosif, Sebabkan Banyak Korban Tewas
Yogyakarta - Jumlah korban tewas akibat awan panas (wedhus gembel) Gunung Merapi, sedikitnya 19 orang, kemarin lebih besar dibandingkan peristiwa letusan Merapi 2006 lalu. Sebab letusan 2010 lebih besar daripada 2006 yang menewaskan 2 orang.
"Dulu 2006 letusan Merapi masih tergolong normal. Sedangkan 2010 kemarin letusan Merapi berjenis eksplosif," kata kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), Subandriyo, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (27/10/2010).
Indikasi letusan eksplosif, dia melanjutkan, sudah terlihat dengan fenomena gelombang awan panas yang mengarah ke dusun sekitar Merapi. Ditambah lagi dengan dentuman yang beberapa kali terdengar saat erupsi terjadi.
"Jalur ke Kali Kuning itu yang paling rawan meski selama ini di situ relatif aman," tutur Subandriyo.
Dia menampik jika korban tewas tersebut dikarenakan tidak ada peringatan dari pihak berwenang kepada masyarakat. "2-3 hari sebelum letusan sudah disosialisasikan ke warga dan meminta mengungsi, karena sudah diperkirakan berbahaya dengan status awas," sanggahnya.
Menurut Subandriyo, kondisi Merapi saat ini relatif aman dibandingkan dengan hari kemarin. Proses evakuasi masih dilakukan tim SAR di Desa Kinahrejo, Cangkringan, Sleman. Desa ini merupakan kampung Mbah Mardjan. Di desa ini sekitar 16 jenazah ditemukan hingga semalam, belum termasuk Mbah Maridjan yang ditemukan tadi pagi.
(ahy/nrl)
Label:
eksplosif,
Klaten,
Kraton,
Magelang,
Mbah Maridjan,
Merapi Meletus,
Muntilan,
Salatiga,
Theodurus,
Yogyakarta
Langganan:
Postingan (Atom)